Membedah Perbedaan Dangdutan dan Electonan Menurut Dosen Seni UM

Redaksi

News

Bupati Malang Sanusi menggelar acara menyanyi dangdut saat deklarasi tim pemenangan Rabu (5/8/2020) malam. (Foto: akun Facebook Kharisma Rea Reo)

MALANG – Usai viral Bupati Malang dangdutan, Muhammad Sanusi membuat sanggahan jika dirinya tidak dangdutan tetapi sedang electonan. Lalu apakah sebenarnya perbedaan dangdutan dan electonan menurut pakar musik?

Pakar Musik dari Universitas Negeri Malang (UM), Deny Handrianata Mahendra S Sn, mengatakan kalau dangdutan dan electonan sebenarnya sangat berbeda.

“Kalau dangdutan sebenarnya dari kata dangdut yang diimbuhi kata ‘an,’ artinya melakukan kegiatan dangdut-an,” ungkap Dosen Prodi Pendidikan Seni Tari dan Musik Universitas Negeri Malang (UM) pada Senin (10/08/2020).

“Jadi, dangdutan nitu sama seperti ska-an dan hardcore-an. Sehingga artinya melakukan sebuah aktivitas mendengarkan sebuah musik dangdut, dan ketika mendengar musik dangdut itu ada suatu interaksi antara si pendengar dan musiknya itu yaitu dengan berjoget itu tadi,” sambungnya.

Sedangkan electone bisa memakai lagu pop dan tidak harus dangdut. Karena electone adalah sebuah alat musik keyboard yang bisa disetting dengan lagu dangdut atau lagu pop.

“Jadi perbedaan dangdut dan electone adalah electon-an di sini artinya adalah memainkan alat musik electone yang diputar dengan lagu dangdut. Yaitu dimainkan dengan satu alat musik itu saja, yang di-setting dengan musik dangdut sehingga orang awam itu menyebutkan jika electonan itu dangdutan, padahal tidak,” tegasnya kembali.

Sebenarnya electonan bisa saja memainkan lagu pop sampai lagu reagge tidak masalah.

“Jadi, perbedaannya adalah kalau dangdutan itu sekelompok orang yang memainkan sebuah musik dangdut. Meskipun memutar tape kalau memainkan musik dangdut bisa saja disebut dangdutan,” tekannya sekali lagi.

Sedangkan electonan tidak bisa, harus diputar dengan alat musik keyboard yang dimainkan dengan gaya dangdut.

Namun, ternyata dangdutan dan electonan juga bisa disamakan jika genre musik yang dimainkan serupa.

“Persamaannya, dangdutan itu memutar musik dangdut entah dari tape, electone atau band. Kalau electon-an itu orang yang memainkan alat musik electone dengan style dangdut, jadi itu sama saja artinya dengan dangdutan,” jelasnya.

“Intinya sama-sama mendengarkan musik dangdut yang disitu ada interaksi antara musik itu dan pendengarnya. Dangdut itu istilahnya genre musik, orang melihat dangdut di TV saja bisa disebut dangdutan,” lanjutnya.

Sehingga, dapat disimpulkan jika kesamaan dangdutan dan electonan adalah sama-sama memutar lagu dangdut.

“Dangdut sendiri adalah genre musik, sehingga sama seperti ska, reage, punk dan rock. Jadi dangdut itu genre musik yang diadopsi dari India,” bebernya.

Terakhir, Deny menegaskan jika musik dangdut harus disertai dengan gendang.

“Dangdut harus ada irama gendang, karena dari suara gendang yaitu ‘ndut’ tapi kalau tidak ada gendangn itu dulu pakai ketipung,” tutupnya.

 

Reporter: Rizal Adhi Pratama
Editor: Gigih Mazda

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...