BOJONEGORO, Tugujatim.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Busrul Iman meninjau beberapa daerah yang menjadi tempat produksi gabah dan beras terbesar di Jawa Timur, salah satunya di Bojonegoro.
Dalam kunjungan tersebut, Khofifah berharap Bank Jatim bisa melihat kondisi di lapangan sehingga bisa melakukan kerja sama dan memberikan suplai modal kepada para gabungan kelompok tani (gapoktan) yang ada di Bojonegoro.
“Bersama saya, ada Dirut Bank Jatim. Saya ajak untuk melihat di lapangan untuk bisa mengambil posisi sampai pada pengambilan keputusan kemungkinan bisa membangun kerja sama dengan para gapoktan,” katanya saat meninjau salah satu gudang beras dan padi di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Minggu sore (04/04/2021).
Khofifah berharap, Bank Jatim mampu melakukan kerja sama dengan memberikan skema kredit yang memungkinkan bisa diakses oleh para petani.
“Kalau skema kredit yang memungkinkan bisa diakses ini menjadi tindak lanjut kunjungan kami pada sore hari ini,” katanya.
Selain itu, Khofifah menjelaskan bahwa telah mengidentifikasi mengenai kebutuhan petani berupa dryer atau mesin pengering padi supaya gabah bisa mengering dengan baik.
“Saya sudah mengidentifikasi dan sudah saya sampaikan ke menteri terkait, seperti menteri BUMN, menteri perdagangan, dan menteri pertanian. Satu kebutuhan petani adalah dryer, ini pun sudah saya sampaikan kepada para menteri di dalam surat yang kami kirim ke Pak Presiden bahwa kami membutuhkannya,” lanjut orang nomor 1 di Jawa Timur itu.
Jatim Produksi Beras Terbesar di Indonesia
Khofifah mengatakan, tahun 2021 ini Jawa timur menggeser posisi Jawa Tengah sebagai daerah yang memproduksi gabah dan beras tertinggi di Indonesia.
“Tahun ini produksi beras dan gabah di Jawa Timur tertinggi di Indonesia,” katanya.
Karena itu, pada saat yang sama dia berharap bahwa tingkat produksi gabah dan beras bisa jadi tambahan kesejahteraan bagi masyarakat.
Terakhir, dia berpesan kepada Bupati Bojonegoro Anna Muawanah untuk mengimbau kepada masyarakat agar mempercepat masa panen sebelum masuk musim kemarau.
“Salam kepada petani di Bojonegoro untuk mempercepat masa tanamnya karena nanti masuk musim kemarau, berarti sudah harus selesai masa panen,” ujar Khofifah. (Mila Arinda/ln)