MALANG, Tugujatim.id – Gempa 6,1 Magnitudo yang terjadi di Malang Selatan pada Sabtu (10/04/2021) mengakibatkan banyak rumah di Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, yang ambruk rata dengan tanah. Tak terkecuali dengan rumah milik Sulianto, 40, yang kini sudah rata dengan tanah, sedangkan besok sudah mulai memasuki Ramadhan dan 30 hari lagi adalah Idul Fitri.
“Saat ini kami melakukan pembersihan secara mandiri bersama keluarga saya sendiri. Kalau untuk hari raya, kami sudah tidak memikirkan lagi, yang terpenting kami sekeluarga selamat,” terangnya saat dikonfirmasi tugumalang.id, partner tugujatim.id, pada Senin (12/04/2021).
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini mengatakan, dia hanya bisa pasrah melihat rumahnya ambruk jelang Ramadhan dan Idul Fitri.
“Rumah saya ukurannya 5 meter x 9 meter, sekarang sudah rata dengan tanah. Saya sendiri memaknai bencana ini dengan ikhlas dan lapang dada, musibah ini kita gak minta, tapi mau bagaimana lagi,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia menceritakan jika saat kejadian dirinya sedang bekerja. Sedangkan anak dan istrinya ada di rumah.
“Waktu kejadian, saya kebetulan sedang bekerja. Sedangkan anak dan istri saya ada di rumah. Dan ada korban, istri saya luka di kaki, sedangkan anak saya luka di kepala,” ceritanya.
Kini, Sulianto mengandalkan tenda darurat untuk tidur. Terkadang dia juga tidur di jalan, jika tenda kondisinya penuh.
“Sekarang saya kalau tidur ya di jalan, kadang ya di tenda. Mau tidur di sini (puing-puing rumah) takut katanya kalau ada gempa susulan bisa bahaya,” ujarnya.
“Kalau untuk makanan, kebetulan ada bantuan dari desa. Kami juga berusaha mandiri dengan memanfaatkan komunitas kami seperti Komunitas Motor Satria 2 Tak,” imbuhnya.
Dia sendiri mengatakan, jika belum ada kepastian apakah rumahnya akan mendapat bantuan dari pemerintah setempat untuk dibangun kembali atau tidak.
“Harapannya, yang terpenting itu saya bisa membangun rumah saya lagi. Kalau untuk bantuan pembangunan, saya belum dapat informasi dari desa maupun kecamatan,” ujarnya.