Bupati Tuban Imbau Warga Tak Perlu Mudik, Jika Melanggar Bisa Ditangkap Polisi

Gigih Mazda

News

Bupati Tuban, H Fathul Huda saat kegiatan safari Ramadhan. (Foto: Humas Pemkab Tuban)
Bupati Tuban, H Fathul Huda saat kegiatan safari Ramadhan. (Foto: Humas Pemkab Tuban)

TUBAN, Tugujatim.id – Pandemi Covid-19 masih menjadi momok yang belum teratasi di dunia. Khususnya di Indonesia. Agar tidak terjadi ledakan kasus terkonfirmasi. Pemerintah membuat kebijakan larangan mudik lebaran 2021, yang semula akan diberlakukan mulai 6 hingga 17 Mei 2021, kini dimajukan dari 22 April sampai 24 Mei 2021.

Diketahui, kebijakan terbaru ini ditetapkan melalui Addendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 yang diteken oleh Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo pada 21 April 2021. Adapun kebijakan ini dibuat mengingat banyaknya masyarakat yang curi start untuk mendahului mudik dari awal.

Bupati Tuban, H Fathul Huda mengimbau kepada masyarakat yang merantau di luar kota, agar tidak mudik lebaran tahun ini demi kemaslahatan bersama. Jika tetap melanggar, ia menyebut akan berurusan dengan pihak kepolisian atau bahkan tentara.

“Tidak usah mudik atau pulang, karena bisa ditangkap oleh bapak Kapolres atau bapak Dandim,” ungkapnya

Bupati Huda juga menyampaikan, jika tetap memaksa pulang akan langsung di lakukan Rapit antigen dan diisolasi. Hal itu sebagai tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 yang sampai saat ini masih sulit untuk ditangani.

“Saya sendiri juga harus menyadarkan istrinya karyawan saya yang ada di Kalimantan, bahwa suaminya tidak boleh pulang sampai 32 Hari ke depan karena itu adalah intruksi dari pemerintah pusat, dan saya minta intruksi ini harus ditaati,” ujarnya.

Berkaca pada kasus di India akhir-akhir ini, dari berbagai sumber menyebutkan, tak kurang dari 300 ribu kasus baru per 24 jam. Bahkan saat ini Negara yang terkenal dengan film Bolywoodnya menempati posisi kedua Negara yang paling banyak kasus terkonfirmasi.

Beberapa penyebab lonjakan kasus baru di ndia, ditengarai satu di antaranya masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan. Selain itu, varian baru yang disebut dengan mutasi ganda diduga menjadi pemicu gelombang baru infeksi di India.

Popular Post

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

barito renewables energy dok bni sekuritas 169 ezgif.com png to webp converter

Saham BREN, Kinerja, Prospek, dan Analisis Mendalam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

Puting beliung di Jember.

Angin Puting Beliung di Jember Rusak Rumah Warga Desa Jambearum, Dua Dusun Terdampak!

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Angin puting beliung di Jember, Jawa Timur, terjadi pada Jumat (28/02/2025). Akibatnya, sejumlah rumah warga di Desa ...