BOJONEGORO, Tugujatim.id – Buah tomat diperkaya dengan zat antioksidan yang mampu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Namun, ternyata buah ini dapat diolah menjadi manisan tomat atau biasa disebut Kurmo Jowo.
Pembuatan Kurmo Jowo ini dilakukan oleh salah satu warga Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, bernama Endah Kusnandar.
Perempuan yang juga ibu rumah tangga itu mengaku dalam sekali produksi bisa menghabiskan 20 kilogram tomat yang dibelinya dari petani setempat.
Also Read

“Tomat yang kami gunakan merupakan hasil panen petani sekitar Bojonegoro dengan harga Rp 6 ribu per kilo,” jelas Endah pada Minggu (25/04/2021).
Untuk bisa menghasilkan Kurmo Jowo, Endah membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu, mulai dari membuang isi yang ada di dalam tomat dan merendam tomat dengan air kapur sirih selama satu hari satu malam.
“Setelah itu, tomat direbus dengan gula pasir selama 3-4 jam dengan api kecil. Setelah itu dijemur selama 3 hari,” katanya.

Dalam sekali produksi, 20 kilogram tomat bisa menghasilkan 30 kotak dengan berat 100 gram yang dijual Rp 10 ribu.
“Produk ini sudah ada di beberapa toko serta Bravo dan KDS,” tuturnya.
Produk dengan merek “Kurmo Jowo” ini memiliki dua varian rasa, yaitu pedas dan manis. Dalam produksinya, Endah mengaku tidak menggunakan bahan pengawet sehingga dapat bertahan kurang lebih satu tahun.

Di bulan Ramadhan ini, Endah bisa meraup keuntungan lebih karena pesanan yang didapat semakin meningkat. Dia juga sempat berhenti memproduksi Kurmo Jowo pada tahun lalu karena pandemi Covid-19.
“Kemaren waktu pandemi tidak produksi sama sekali. Kali ini produksi lagi, tapi tidak banyak hanya untuk stok saja,” ungkapnya.