TUBAN, Tugujatim.id – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky berkomentar soal tudingan bahwa ia gagal memimpin Kabupaten Tuban, khususnya membawa Tuban keluar dari lima besar kabupaten termiskin di Jawa Timur.
Kata Lindra, sapaannya, sebanyak 20-30 ribu warga Tuban sudah beranjak dari jurang kemiskinan pada 2022. “Dari 16,31 persen (angka kemiskinan) di tahun 2021 menjadi 15,02 persen pada Maret 2022,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Tuban itu, pada Jumat (18/8/2023).
Kata Lindra, tudingan Pemkab Tuban nihil prestasi tidaklah benar. Sebab, angka stunting turun sebanyak 19 ribuan orang pada 2022. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga mengalami kemajuan. Begitu pula pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8,87 persen.
“Apa lagi yang membantah saya gagal? Yang penting grafiknya turun. Saya masih menjabat dua tahun. Selama saya menjabat grafiknya turun,” ucap putra Anggota Komisi II DPR RI, Heany Relawati Rini W itu,
Sementara Ketua Umum Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Tuban, Abid Arrohman mengatakan bahwa angka kemiskinan di Tuban masih cukup tinggi, yaitu 178 ribu jiwa, angka putus sekolah 3.923 anak, begitu pula angka stunting yang masih 24,9 persen.
“Harusnya dengan anggaran yang sebegitu besar semua bisa teratasi. Apalagi Silpa yang terlampau besar sampai ratusan miliar,” ucap Abid terkait jawaban Bupati Tuban.
Dia berharap, Lindra segera melakukan evaluasi besar-besaran agar target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang diproyeksikan selama lima tahun bisa terlampaui. “Sudahlah, fokus saja. Masak ngetren di dunia maya dengan realnya tidak sama,” ucapnya.
Reporter: Rochim
Editor: Lizya Kristanti