Tugujatim.id – Silaturahim, dalam ajaran Islam, sangat dianjurkan. Silaturahim itu pintu pembuka rezeki dan memperpanjang umur, begitu bunyi salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari.
Silaturahim ialah membangun dan merawat jejaring atau networking guna menebar kebaikan dan mendatangkan keberkahan bagi semua pelaku yang terlibat, baik yang menjalin maupun yang dijalin atau terjalin. Di bulan Ramadhan, kebaikan dan keberkahan itu makin berlipat. Ujungnya ialah kebahagiaan.

Itulah yang terpancar dari gerakan silaturahim Pakar Komunikasi dan Motivator kondang Aqua Dwipayana dan Chief Executive Officer (CEO) PT Paragon Technology and Innovation Salman Subakat pada masa Ramadhan 1442 Hijriah ini. Mereka sukses menyambangi puluhan tokoh di belasan kota dalam lima hari perjalanan Safari Ramadhan lintas Pulau Jawa pada 20-24 April 2021. Sepuluh hari kemudian, Salman dan Aqua kembali menggelar Safari Ramadhan ke Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat. Saya bersyukur dapat menyertai Salman dan Aqua dalam dua seri perjalanan silaturahim pada Bulan Suci ini.
“Selamat datang di Polres Sukabumi Kota, Pak Salman. Terima kasih, kami senang Bapak berkenan berkunjung ke sini dan mendukung kegiatan Safari Ramadhan kami ke pondok-pondok pesantren dan pembinaan masyarakat Kota Sukabumi, termasuk anak-anak mudanya agar mereka menjadi generasi yang produktif dan kreatif,” ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sukabumi Kota AKBP Sumarni Guntur Rahayu SIK SH MH Selasa siang (04/05/2021).
Tuan rumah dan tamunya tampak semringah. Mereka kemudian terlibat dalam percakapan yang cair. Kunjungan ke Polres Sukabumi Kota tersebut merupakan perhentian kedua dalam lintasan Safari Ramadhan jilid II yang dilakukan Salman. Pagi sebelumnya, bos raksasa kosmetik yang mengusung produk halal berlabel Wardah, Emina, Make Over, dan Kahf itu bersilaturahim ke jajaran kantor cabang atau Distribution Center (DC) Bogor di kawasan Cibinong.
Setelah sekitar 45 menit berbincang akrab, Sumarni mengajak lima tamunya bertolak ke Pondok Pesantren (Ponpes) Azzainiyyah di Kampung Nagrog Sinar Barokah, Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi. Sumarni mempersilakan Salman berangkat semobil bersamanya. Di Ponpes Azzainiyyah, rombongan Kapolres Sukabumi Kota dan tamunya itu disambut para pengasuh dan santri sebelum bertemu pemimpin Ponpes Azzainiyyah Hj Nuryani Zein yang biasa dipanggil Ummi.

Silaturahim Salman ke Ponpes Azzainiyyah itu juga memunculkan suka cita bukan hanya bagi Kapolres Sukabumi Kota dan jajarannya, tapi juga bagi keluarga besar Ponpes Azzainiyyah. Maklum, pemegang sertifikat coach internasional itu tidak sekadar memberikan coaching tentang kewirausahaan dan kreativitas generasi milenial. Lebih dari itu, Salman juga berbagi bingkisan hadiah kepada para santri yang aktif bertanya. Suasana gembira terpancar dari para pengasuh dan santri, khususnya yang menerima hadiah paket produk kosmetik Paragon.
Silaturahim Ciptakan Banyak Fans
Salman yang bertolak dari rumahnya di kawasan Ulujami, Jakarta Selatan, selepas Subuh itu sengaja mampir ke DC Bogor untuk bersilaturahim. Kunjungannya itu disambut suka cita oleh jajaran DC yang mempekerjakan lebih dari 100 orang itu. Maklum, bos mereka tampil bersahaja mengenakan celana jeans dan kemeja lengan pendek biru seragam Paragon. Alumnus Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menyapa para staf dan top team yang dijumpainya dengan suara lembut diiringi senyum yang mengembang.
Di DC yang berdiri di atas lahan sekitar 3.000 m2 itu, Salman sama sekali tidak menunjukkan kesan kunjungan inspeksi seperti lazimnya bos. Kedatangannya benar-benar dimanfaatkan untuk silaturahim sekaligus memotivasi para pegawainya, khususnya tim pemasaran, penjualan, dan sumber daya manusia (SDM). Dia juga meminta Aqua Dwipayana untuk ikut tampil memotivasi tim pegawai PT Parama (Paragon Bersama), anak usaha yang khusus menangani distribusi produk-produk kosmetik Paragon itu.
Suasananya rileks, meski yang dibicarakan tentang bisnis dan pengembangan pasar berikut capaian dan targetnya. Sebelum Salman pamit melanjutkan perjalanan ke Sukabumi, para pegawai yang oleh si bos disapa sebagai “teman-teman” itu layaknya fans bertemu bintang pujaan. Mereka meminta sesi foto.
“Ayo Pak Salman, kita foto-foto dulu di depan sebelum Bapak lanjut ke Sukabumi,” kata seorang pegawai antusias. Yang lain segera mengamini. Suasana makin riuh tawa dan canda bahagia ketika Aqua membagikan hadiah dua buku terbarunya dari trilogi The Power of Silaturahim dan bulan madu ke Bali. Dua buku itu berjudul Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan) dan Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama. Adapun hadiah bulan madu diberikan kepada staf SDM Ashlihatul Latifah setelah melangsungkan pernikahannya dengan Awan Kurniadi pada 26 Mei ini.
“Terima kasih banyak ya Pak Aqua,” kata Ashlihatul Latifah yang akrab disapa Tifa ini.
Yang lain kompak menyahut, “Wah mantap banget, asyiknya dapat hadiah bulan madu ke Bali.”
Kebahagiaan serupa juga terpancar dari wajah Koko Pohin alias Ko Sutisna, Cici Marini, pemilik toko kosmetik Cahaya di Pasar Ciwangi, Kota Sukabumi. Mendengar kabar Salman ke Sukabumi, pasangan suami-istri dan para karyawan Toko Cahaya sudah sejak pagi “bersiaga” menyambut kedatangan Salman sembari bekerja melayani pelanggan.
“Selamat datang Pak Salman. Terima kasih sudah berkenan mampir menengok toko kami,” ujar Ko Sutisna begitu melihat kemunculan Salman yang menyeruak di antara para pelanggan yang sedang berbelanja.
Sutisna dan istrinya yang asal Bangka itu tampak berbinar-binar. Dia menceritakan minat masyarakat terhadap kosmetik halal produk Paragon, khususnya Wardah. Dalam sehari, kata dia, terjual 400-700 pieces produk Paragon. Dia bersyukur dalam situasi pandemi Covid-19, tokonya masih dikunjungi banyak pembeli, meski berkurang sekitar separo dari kondisi sebelum pandemi. Dia dan Marini berharap situasi kembali pulih sehingga penjualan di toko kosmetiknya itu kembali terdongkrak, termasuk produk Paragon yang kontribusinya mencapai 60-70 persen dari total penjualan Toko Cahaya.
Kinerja penjualannya yang bagus mengantarkan suami-istri tersebut mendapatkan bonus jalan-jalan ke Eropa, Amerika, dan Selandia Baru dari Paragon.
“Rencananya, 2020 ke Jepang, tapi batal karena pandemi,” kata Salman.
Di akhir kunjungan, Sutisna dan Marini meminta berfoto khusus mengapit Salman di dalam tokonya. Tidak mau ketinggalan, para karyawan toko juga heboh ingin ber-swafoto (selfie) dengan Salman. Bos Paragon itu meninggalkan toko dengan senyum mengembang. Pemilik toko juga tampak senang bukan kepalang. Pun demikian dengan karyawan yang bisa mengekspresikan diri berfoto bersama Salman.
Kuncinya Bahagia
Dari Toko Cahaya, Salam dan rombongan meluncur ke rumah mantan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman. Di rumahnya yang asri di pinggir Kota Sukabumi, mantan Kepala Badan Keamanan Laut (Kabakamla) itu bersama istri dan keluarganya sudah menunggu dan menjamu buka puasa tamunya.

“Suatu kehormatan dan kebahagiaan bapak berkenan mampir ke rumah dan kami sharing pengetahuan dan pengalaman. Semoga menjadi amal bagi kita semua,” kata Taufiq, laksamana tempur yang dikenal sangat religius, teguh pendirian, cerdas, dan punya sederet prestasi yang tidak dimiliki orang lain.

Beberapa saat sebelumnya, Salman dan rombongan juga bersilaturahim menyambangi kantor Radar Sukabumi di kawasan Salabintana. Salman diterima oleh Pemimpin Redaksi Radar Sukabumi Rahmad Yanada yang berbunga-bunga dan senyum mengembang sembari mengajak tamunya berdiskusi di ruang rapat redaksi.
Dari kantor harian terbesar di Sukabumi itu, rombongan meluncur ke rumah Hj Tartiah binti Ninit Sastrawiguna, ibunda mantan Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI (Purn) Kurnia Dewantara. Di usianya yang ke-90, Nenek Tartiah tampak semringah dan jalannya masih lincah tatkala tergopoh-gopoh menyambut kedatangan tamunya. Adik kandung Kurnia yang tinggal serumah dengan Nenek Tartiah, yakni Yani Suryani dan suaminya, Achmad Sudrajat, tidak kalah terkesima dan bahagia atas kunjungan Salman, Aqua, dan saya. Maklum, pasangan suami istri itu ialah anggota Jamaah Umroh The Power of Silaturahim (POS) III 2019 yang saya pimpin atas amanah dari Aqua selaku penggagas gerakan umroh yang dilaksanakan sejak 2017 dan telah memberangkat 124 orang itu. Kami bertiga dan Nenek Tartiah sempat video call dengan Kurnia yang tampak terkejut, bahagia bercampur haru, dan berkali-kali menyampaikan terima kasih atas kunjungan silaturahim ke ibundanya itu.

“Subhanallah…Terima kasih Pak Aqua. Sungguh mulia Pak Aqua yang telah mengajak CEO perusahaan besar Paragon silaturahmi ke Ibu saya, pasti Ibu saya bahagia. Terima kasih banyak kepada Pak Aqua yang selalu membuktikan hebatnya The Power of Silaturahmi, Pak Salman Subakat CEO Paragon yang sangat peduli lingkungan sesama, Pak Nurcholis dkk yang semuanya sudah membahagiakan Ibu saya atas silaturahimnya. Semoga Allah SWT membalasnya dengan beribu-ribu kebaikan dan kemudahan,” kata Kurnia mengungkapkan perasaannya.
Lagi-lagi, saya merasakan dan menyaksikan betapa silaturahim mendatangkan bahagia bagi siapa saja yang terlibat melakukannya, baik yang mengunjungi maupun yang dikunjungi. Jangan lupa, bahagia itu menjadi bukan sekadar simbol, melainkan tolok ukur kesejahteraan seseorang. Itulah kenapa Badan Pusat Statistik (BPS) rutin mengukur indeks kebahagiaan masyarakat guna mengetahui tingkat kesejahteraan subjektif individu.
Dan jangan lupa pula, hidup bahagia itulah yang banyak dinasihatkan oleh para ahli kesehatan guna meningkatkan imunitas tubuh. Kini, imunitas menjadi sangat mahal di tengah gempuran virus mematikan dalam kecamuk perang semesta melawan Covid-19.
Imunitas menguat, tubuh pun sehat, dan harapan hidup juga meningkat. Dan, itulah rezeki terbesar yang tidak dapat diukur dengan rupiah, seberapa pun besaran nilainya. Itulah tampaknya kenapa Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa silaturahim itu pembuka pintu rezeki dan memperpanjang umur.