PASURUAN, Tugujatim.id – Pengadilan Negeri (PN) Kota Pasuruan menggelar sidang pemeriksaan setempat ke dua gudang diduga hasil penimbunan solar, Kamis (12/10/2023). Sebelum mendatangi, dua gudang yang digunakan PT Mitra Central Niaga (MCN) dilakukan pemeriksaan barang bukti di rumah penyimpanan barang sitaan negara (Rupbasan) Pasuruan.
Di Kantor Rupbasan yang terletak di Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Majelis Hakim PN Pasuruan, Jaksa Penuntut Umum (JPU), dan kuasa hukum tiga terdakwa bersama-sama memeriksa BB truk-truk tangki.
Humas PN Pasuruan I Komang Arie Anggara Putra mengatakan, di Rupbasan pihaknya memeriksa kondisi lima mobil truk tangki dan mencocokkannya dengan keterangan para saksi. Di antaranya, 2 mobil tangki warna biru putih kapasitas 24 kiloliter merk Hino dan Isuzu. Kemudian satu mobil tangki warna biru kapasitas 8 kiloliter merk Toyota Dyna. Juga dua truk Mitsubishi colt diesel warna kuning yang sudah termodifikasi.
Also Read
“Truk kuning yang sudah termodifikasi kami cek juga bagian mana termodif karena berdasarkan keterangan saksi, ada saklar ada pompa. Kami pastikan ada pompa di bagian sasis di bak itu seperti tangki dari plat sudah termodif di bagian belakang,” ungkapnya.
Setelah itu, sidang pemeriksaan setempat PN Pasuruan bergeser ke dua lokasi gudang yang diduga digunakan untuk penimbunan solar. Pengecekan pertama dilakukan gudang di Jalan Komodor Yos Sudarso, Kelurahan Mandaran, Kecamatan Panggungrejo.
Di gudang ini, dipastikan terdapat 7 tangki besar yang diduga untuk menimbun solar. Di antaranya, 4 tangki masing-masing berkapasitas 30 kiloliter, 2 tangki berkapasitas 22 kiloliter, 1 tangki berkapasitas 16 kiloliter, dan 2 mesin pompa.
“Ada sumur pendam juga yang berbentuk persegi,” ungkapnya.

Pengecekan kedua dilakukan di gudang penimbunan solar di Jalan Kyai Sepuh, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo. Di sana, mereka memastikan keberadaan adanya 5 tangki duduk berwarna putih dengan kapasitas masing-masing 32 kiloliter. Kemudian 2 mesin pompa, instalasi pipa-pipa besi, dan ada juga sumur pendam bentuk persegi.
Komang mengatakan, sidang pemeriksaan setempat ini bertujuan untuk mencari kebenaran materiil terhadap barang-barang bukti kasus dugaan penimbunan solar. Dia menyebut seluruh barang bukti, baik yang disita di Rupbasan ataupun yang tersimpan di dalam dua lokasi gudang sudah sesuai dengan hasil penyidikan polisi dan juga keterangan para saksi.
“Sejauh yang di berkas, lengkap, kami memang mengecek barang bukti yang tidak bisa dibawa ke persidangan, yang sisanya kecil-kecil sudah di kejaksaan seperti dokumen invoice,” ungkapnya.
Komang menambahkan, hasil pengecekan barang bukti tadi juga akan dijadikan acuan majelis hakim terkait status barang bukti tersebut dalam sidang putusan nanti.
“Nantinya kan menyangkut status di putusan akhir nanti apakah barang bukti itu dikembalikan kepada yang berhak, dirampas untuk dimusnahkan, atau dirampas untuk negara,” ujarnya.
Sebagai informasi, dalam kasus dugaan penimbunan solar di Kota Pasuruan ini, JPU menetapkan tiga terdakwa. Yakni terdakwa Abdul Wachid selaku pemilik modal dari PT MCN, kemudian Bahtiar Febrian Pratama selaku pengelola keuangan, dan Sutrisno selaku koordinator sopir.
Ketiganya didakwakan Pasal 55 UU RI No 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Pasal 40 Ayat 9 UU RI No 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Writer: Laoh Mahfud
Editor: Dwi Lindawati