TUBAN, Tugujatim.id – Sebanyak 30 siswa SMA sederajat di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menerima pelatihan Sekolah Periksa Fakta dan Keamanan Digital dari komunitas wartawan Tuban, Ronggolawe Press Solidarity (RPS).
Pelatihan itu bertujuan untuk membekali mereka agar tidak langsung menelan mentah-mentah informasi tanpa memeriksa fakta yang ada.
Ketua RPS Tuban, Khoirul Huda menyampaikan, menjelang Pemilu maupun Pilkada, terkadang banyak berita bohong atau hoaks yang berseliweran, sehingga pelajar diminta lebih hati-hati saat memilih dan memilah Informasi yang sebenarnya. “Minimal kita mulai ke pelajar. Syukur-syukur bisa menjadi agen periksa fakta di masyarakat,” kata salah satu jurnalis senior di Tuban itu.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu tugas dan fungsi wartawan. Sesuai Undang-undang Pers Nomor 40 tahun 1999, pres memiliki fungsi sebagai media informasi, media hiburan, media kontrol, media pendidikan dan edukasi.
“Dan setelah kegiatan ini kami berharap para generasi muda ini dapat membedakan mana informasi yang fakta dan mana informasi yang hoaks,” ucapnya.
Saat ini, kata dia, banyak informasi-informasi hoaks berseliweran di media sosial (medsos) dan sasarannya para anak muda. Apalagi pemilih pemula saat ini ada sekitar 52 persen, sehingga pemuda harus melek digital dan faham mana informasi yang fakta dan hoaks.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ), Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonego Tuban, dan pihak sekolah yang telah mendukung kegiatan sekolah periksa fakta ini. Sehingga, kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
“Sekolah Periksa Fakta dan Keamanan Digital di SMAN 1 Rengel ini yang pertama dan akan ada beberapa sekolah lagi yang akan dilakukan kegiatan yang sama oleh RPS,” ujarnya.
Perwakilan PHE TEJ, Samsul Hidayat mengatakan bahwa dapat mengetahui mana informasi yang fakta dan hoaks itu sangat penting. Selain itu, memahami keamanan digital juga sangat penting. Pasalnya, saat ini di era generasi Z jalur informasi sangat sulit dibendung. “Sehingga kita harus mampu memilah-milah sebuah informasi,” ucapnya.
Lebih lanjut, Samsul mengatakan, saat ini banyak penipuan berbasis digital. Seperti APK berbentuk undangan pernikahan, pemberitahuan dari ekspedisi, dan berbagai penipuan lainnya.
“Untuk itu, kita juga harus faham terkait keamanan digital, karena ketidak tahuan kita salah klik informasi pribadi kita, termasuk pin ATM dapat diketahui orang yang tidak bertanggungjawab. Dan sudah banyak orang yang buka APK akhirnya rekeningnya kebobolan,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro Tuban, Maskun berterima kasih kepada RPS dan PHE TEJ yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
Menurutnya, kegiatan ini penting untuk siswa tingkat SMA. “Kegiatan ini sangat bagus, karena saat ini pembelajaran siswa-siswi tingkat SMA telah berbasis digital. Sehingga, baik guru maupun siswa harus memahami keamanan digital. Saya juga berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut tidak sampai di sini saja,” ucapnya.
Reporter: Rochim
Editor: Lizya Kristanti