Oleh: Taufik Hidayatullah*
Menulis aktivitas mengolah rasa dan pikiran menjadi sebuah kisah, cerita, berita, informasi maupun pengalaman hidup yang dikemas dengan bahasa yang memiliki ritme yang menarik untuk dibaca.
Kegiatan menulis merupakan sebuah habit yang baik dengan segala isi yang terkandung didalamnya. Menuangkan ide dan gagasan untuk sekedar memberikan informasi yang relevan serta menarik untuk dibaca khalayak luas.
Kesan serta pesan yang terkandung dalam sebuah tulisan menjadikannya berisi dan mempengaruhi mood si pembaca. Tak jarang kisah seseorang yang dikemas dalam sebuah buku yang berisi cerita yang kemudian diangkat ke sebuah layar lebar. Hal tersebut menjadikan kegiatan literasi digital di era kekinian cukup menarik untuk dibahas dan dikupas dikarenakan bahan bacaan di era kekinian sudah tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Untuk menarik para pembaca ada baiknya seorang penulis memberikan beragam perspektif dan warna dalam isi tulisannya sehingga pembaca tidak hanya mendapat informasi namun mendapatkan feedback dari penulis dari isi tulisannya. Hal yang sedemikian tersebut cukup urgen dikarenakan pembaca butuh jalan tengah dalam memahami serta menarik kesimpulan dari isi tulisan yang dibaca.
Seperti halnya tema tulisan yang diangkat kaitanya peristiwa yang sedang hangat diperbincangkan publik misalnya kaitanya dengan judul “pemuda dan antisipasi golput untuk masa depan bangsa”. Tema ini menarik dibahas dikarenakan generasi muda cukup mendominasi pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia sehingga jika para pemuda yang memasuki generasi emas tidak turut andil dalam memilih pemimpin, maka bisa dipastikan ruang gerak mereka serasa tidak memiliki harapan yang baik.
Oleh karenanya, pemuda mesti jeli dan teliti dalam menentukan arah dukungan dengan menilik lebih dalam visa misi capres maupun cawapres yang hendak dipilih kedepan kaitanya dengan pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.
*Penulis merupakan Penulis di Tanwir.id.
