BATU, Tugujatim.id – Founder SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) telah dilaporkan oleh belasan orang di Polda Jatim atas dugaan kekerasan seksual. Kasus yang melanda sekolah terkemuka di Kota Batu itu tentu mengejutkan dan membuat prihatin semua pihak.
Salah satunya Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi yang biasa dipanggil Kak Seto. Dia mengaku pernah mengusulkan SMA SPI sebagai model sekolah di tanah air saat dirinya berkunjung beberapa tahun lalu.
“SMA SPI adalah sekolah yang sangat berprestasi bukan hanya nasional tapi internasional. Saya pernah menyatakan waktu itu, sekolah ini sebaiknya juga menjadi model sekolah lain di tanah air,” ujarnya secara virtual saat konferensi pers di SMA SPI, Kamis (10/6/2021).
Menurutnya, SMA SPI adalah sekolah pengembang potensi dan bakat siswanya selain pendidikan akademis. Dia juga mengaku menemui sikap, karakter dan prestasi luar biasa pada diri siswa SMA SPI.
“Jadi saya terkejut mendengar ini semua. Maka saya mohon kepada semua pihak untuk betul betul menghargai proses hukum yang berlaku,” ucapnya.
“Mohon tidak ada satupun pihak yang mencoba memborbardir sekolah ini dengan pernyataan yang menyudutkan. Karena dampaknya yang paling kasihan adalah anak-anak yang sedang belajar disana,” imbuhnya.
Dia menyebutkan, juga menerima informasi siswa di SMA SPI yang tidak mau belajar dan ingin pulang lantaran pemberitaan yang ada. Untuk itu, pihaknya mengatakan akan hadir secara langsung ke SMA SPI untuk melihat kondisi yang ada.
“Terutama ikut membesarkan hati anak anak agar tidak tertekan dan setres karena berbagai pemberitaan yang menurut saya belum saatnya untuk dipublikasikan secara luas dari salah satu pihak yang belum melihat hasil pemeriksaan,” tuturnya.
“Mohon tidak ada pihak yang mencoba datang ke sekolah untuk melakukan tekanan, demo dan sebagainya,” tambahnya.