Ternyata Tak Hanya Joglo, Ini Dia 9 Rumah Adat Jawa Timur yang Populer Lengkap dengan Filosofinya

Dwi Lindawati

Properti

Rumah adat Jawa Timur.
Rumah adat Suku Osing Banyuwangi. (Foto: Shutterstock/Joe Candra P)

Tugujatim.idKamu wajib tahu nih ada banyak filosofi yang terkandung dalam rumah adat Jawa Timur yang populer, tidak hanya ada Joglo lho. Tahukah Anda kalau sebenarnya ada banyak jenis rumah adat yang ada di Jawa Timur yang mengandung sarat makna. Apa saja?

Setiap daerah memiliki lebih dari satu rumah adat dengan model yang berbeda pula, tak terkecuali Jawa Timur. Mulai dari Rumah Adat Joglo Hageng, Rumah Adat Osing, Rumah Adat Suku Tengger, Rumah Adat Limasan Lambang Sari, Rumah Adat Limas Trajumas Lawakan, Rumah Adat Dhurung, Rumah Adat Joglo Pangrawit, Rumah Adat Situbondo, dan Rumah Adat Joglo Sinom.

Sebagai informasi, rumah Joglo sejatinya memiliki berbagai versi. Di Jawa Timur, Anda dapat menemukan tiga model rumah Joglo, yaitu Hageng, Pangrawit, dan Sinom.

Tidak hanya rumah Joglo, Jawa Timur yang terdiri dari beberapa suku juga memiliki rumah adat lainnya, seperti Rumah Adat Osing dari Banyuwangi dan Rumah Adat Suku Tengger yang bermukim di kaki gunung. Untuk menambah wawasan mengenai berbagai rumah adat yang ada di Jawa Timur, mari simak artikel berikut ini!

1. Rumah Adat Joglo Hageng

Rumah adat Jawa Timur 2024.
Rumah adat Joglo Hageng. (Foto: budaya lokal.id)

Rumah adat Jawa Timur satu ini merupakan yang paling populer. Seperti yang kita tahu, rumah adat Joglo juga merupakan salah satu jenis rumah adat yang ada di Jawa Tengah. Desain rumah Joglo juga sangat khas dengan bentuk limas dan bangunannya yang biasa berasal dari kayu jati. Bangunan dan fondasi rumah joglo pun sangat erat kaitannya dengan kepercayaan Kejawen yang dianut oleh masyarakat Jawa.

Bentuk rumah adat Joglo dari Jawa Tengah terdiri dari 16 bagian yaitu molo, ander, geganja, pengeret, santen, sunduk, kili, pamidangan, dhadha peksi, penitih, penangkur, emprit, kecer, dudur, elar, dan songgo-uwang. Berbeda dengan Jateng, model rumah Joglo dari Jawa Timur terbagi menjadi dua ruang utama, yaitu pendapa dan ruang belakang.

Pendapa terletak di depan dan umumnya dipakai untuk menerima tamu serta mengadakan pertemuan, sedangkan ruang belakang terdiri atas kamar dan dapur.

Baca Juga: Info Terbaru Wisata Pulau Tabuhan, Destinasi Memesona Berburu Sunrise dan Sunset Terbaik di Banyuwangi bak Berada di Maldives

Untuk rumah adat yang ada di daftar pertama ini, rumah adat Joglo Hageng dulu dianggap sebagai lambang strata sosial dari pemilik rumah. Dia kerap dijadikan tanda kebangsawanan, orang kaya, atau pejabat daerah di Jawa Timur. Ukurannya lebih luas jika dibandingkan dengan model rumah Joglo lainnya.

Arsitekturnya lebih rumit dan elegan dengan pilar-pilar rumah yang tersebar di seluruh penjuru. Namun, dinding dan tiangnya lebih pendek dibanding yang lain. Bagian atapnya menggunakan genteng dari tanah liat dan dindingnya ada banyak ornamen.

2. Rumah Adat Osing

Rumah adat Jawa Timur yang satu ini berasal dari Suku Osing di Banyuwangi. Rumah adat ini punya tiga model, yaitu Tikel Balung, Baresan, dan Crocogan. Ketiga rumah ini dapat dibedakan dari bagian atapnya yang disebut dengan rab. Tikel Balung memiliki atap 4 buah rab, 3 buah rab untuk atap Baresan, dan 2 buah rab pada model Crocogan.

Baca Juga: Populer dan Anti Membosankan: 6 Ide Warna Cat Dapur Cerah dan Cantik Bikin Suasana Makin Menenangkan

Untuk struktur pembagian ruang dalam rumah adat Osing ini sama dengan dibagi menjadi 4 ruang, yaitu ampeur, jerumah, pawon, dan hek atau baleh. Ampeur digunakan untuk menerima tamu, jerumah adalah ruang keluarga yang tidak bisa sembarangan orang masuk dan pawon atau dapur yang berfungsi sebagai pembatas antara ruang pribadi dan umum.

3. Rumah Adat Suku Tengger

Rumah adat Jawa Timur terbaik.
Model rumah adat Suku Tengger. (Foto: Disporaparbud Probolinggo)

Selanjutnya ada rumah adat dari Suku Tengger yang bermukim di lereng Gunung Bromo. Rumah adat suku Tengger dibangun secara bergerombol dan berdekatan satu sama lain. Konsep ini menyesuaikan angin dingin dan cuaca ekstrem di sana sehingga tidak membuat rumah rusak. Masyarakat suku Tengger percaya, pola ini digunakan supaya angin tidak menerjang rumah karena terhalang oleh rumah lain yang dibangun berdekatan.

Rumah adat eksotis ini memiliki atap yang tinggi, bertumpuk, dan meruncing. Di bagian depan rumah terdapat tempat duduk yang disebut bale-bale. Anda bisa menemukan rumah suku adat ini di Desa Ranu Pani, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

4. Rumah Adat Limasan Lambang Sari

Rumah adat Jawa Timur terbaik 2024.
Rumah adat Limasan Lambang Sari. (Foto: Gramedia)

Rumah adat Limasan Lambang Sari memiliki bentuk yang unik dibanding rumah adat lain. Rumah adat ini berbentuk limas atau persegi panjang. Pada atap rumahnya terdapat balok sebagai penyambung. Ada 16 tiang penyokong rumah yang terbuat dari kayu kokoh. Selain itu, atap dari rumah ini memiliki 4 sisi.

Material alami menjadi komponen dari rumah ini. Tiang penyangganya terbuat dari kayu yang kokoh, papan kayu digunakan sebagai dinding, dan atapnya menggunakan genteng. Fondasi dari rumah Limasan Lambang Sari berbentuk umpak atau tiang bangunan dari batu dengan purus di tengah tiang bagian bawah untuk mengunci tiang bangunan.

5. Rumah Adat Limas Trajumas Lawakan

Rumah adat Jawa Timur populer.
Rumah Adat Limas Trajumas Lawakan. (Foto: aparumah.com)

Rumah adat Jawa Timur berikutnya merupakan salah satu rumah adat jenis Limasan Trajumas yang sudah dimodifikasi. Rumah limas biasanya tidak memiliki teras, namun rumah Limasan Trajumas Lawakan memiliki bale-bale atau emperan di sekelilingnya.

Ada 20 tiang utama yang berfungsi sebagai penyangga sehingga membuat tampilan rumah tampak simetris dan kokoh. Untuk bahan bangunannya, rumah ini menggunakan kayu jati nangka dan glugu (kayu kelapa) dan genteng untuk atap rumah.

6. Rumah Adat Dhurung

Rumah adat Jawa Timur populer 2024.
Rumah adat Dhurung. (Foto: Google)

Berbeda dari rumah adat lain yang ada di Jawa Timur, rumah adat Dhurung berbentuk paling sederhana serta mempunyai fondasi berbentuk gubuk. Daun pohan atau dheun dipilih menjadi bahan baku bagian atapnya. Bangunannya tidak mempunyai dinding dan bagian atapnya hanya ditopang oleh 4 buah tiang penyangga.

Baca Juga: Sinopsis Drakor Terbaru A Killer Paradox Tayang 2024 di Netflix, Sukses Bikin Penonton Panas Dingin Mulai dari Episode Pertama

Rumah adat ini banyak digunakan sebagai tempat beristirahat dan bersosialisasi, bukan tempat tinggal. Ukurannya bervariasi dari kecil hingga besar. Rumah Dhurung biasa ditempatkan di samping atau depan rumah. Nah, rumah adat Jawa Timur ini bisa ditemukan di Kecamatan Sangkapura, Kecamatan Tambak, sampai dengan Kabupaten Gresik.

7. Rumah Adat Joglo Pangrawit

Rumah adat Jawa Timur populer tahun 2024.
Rumah adat Joglo Pangrawit. (Foto: santaidamai.com)

Dibandingkan dengan rumah adat Joglo Hageng, model rumah Joglo Pangrawit tidak lebih mewah. Ukuran bangunannya sedang dan sering digunakan sebagai rumah tempat tinggal bagi masyarakat umum.

Rumah adat Joglo Pangrawit memiliki ciri yang khas pada bagian atap bangunannya yang berdesain lebih tinggi namun tumpul serta pada bagian tepi atapnya terdapat lambang gantung. Bahan bangunannya sendiri masih memanfaatkan unsur alam seperti kayu untuk tiang penyangga, tanah liat untuk dinding rumah, dan genting atapnya.

8. Rumah Adat Situbondo

Inspirasi rumah adat Jawa Timur.
Rumah Adat Joglo Situbondo. (Foto: SitubondoNetwork.com)

Rumah adat Jawa Timur berikutnya merupakan rumah Joglo Situbondo. Seperti namanya, banyak ditemukan di daerah Situbondo dan sekitarnya. Biasanya rumah ini akan dibangun pada permukaan tanah yang lebih tinggi.

Dari penampakannya, rumah adat ini jelas menampilkan nuansa Kejawen. Jika dibandingkan dengan Joglo Sinom, jumlah tiang fondasi pada Joglo Situbondo lebih sedikit. Saka gurunya terbuat dari kayu kuat berjumlah tiga buah dan atapnya adalah genting.

9. Rumah Adat Joglo Sinom

Inspirasi rumah adat Jawa Timur 2024.
Rumah Joglo Sinom. (Foto: ruangarsitek.id)

Rumah adat Joglo Sinom memiliki konsep teras keliling yang setiap sisi rumahnya dibuat tinggi dan bertingkat. Dibandingkan Joglo Pangrawit dan Hageng, luas pekarangan Joglo Sinom lebih sempit. Dibandingkan dengan lainnya, Joglo Sinom memiliki jenis atap yang lebih tinggi dengan jumlah saka guru atau tiang penyangga utama 4 buah dan tiang pendamping sebanyak 36 buah.

Joglo Sinom punya struktur arsitektur dan desain yang sama dengan jenis Joglo lainnya. Bagian atapnya menggunakan genteng dari tanah liat dan untuk dinding menggunakan papan kayu.

Writer: Shinta Alifia

Editor: Dwi Lindawati

Popular Post

Rukyatul Hilal

Tidak Nampak Hilal di Mojokerto Akibat Faktor Cuaca

Darmadi Sasongko

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pemantauan Hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto bersama Tim Lembaga Falakiyah ...

Mengusahakan Pertolongan Ilahi

40 Tahun Berkarya, ParagonCorp Luncurkan Film ‘Mengusahakan Pertolongan Ilahi’ tentang Nurhayati Subakat

Darmadi Sasongko

SURABAYA, Tugujatim.id – ParagonCorp merayakan hari jadinya ke-40 dengan cara istimewa, yakni dengan meluncurkan film inspiratif bertajuk ‘Mengusahakan Pertolongan Ilahi’. ...

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

Tiara M

Tugujatim.id – Dongeng selalu menjadi bagian dari kehidupan kita sejak kecil. Selain menghibur, cerita-cerita ini juga mengandung pesan moral yang ...

1 Ramadan.

1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025, Ini Penjelasan Menteri Agama

Dwi Linda

JAKARTA, Tugujatim.id – Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri ...

WhatsApp Image 2023 07 19 at 17.20.31

5 Pekerjaan Remote di Era Digital, Menggali Peluang Kerja di Dunia Digital

Lizya Kristanti

Tugujatim.id – Dalam era digital yang terus berkembang, peluang untuk bekerja secara remote semakin meluas. Kemajuan teknologi telah memungkinkan kita ...

Anak juragan gabah.

Isi Bensin di SPBU, Uang Anak Juragan Gabah di Pasuruan Senilai Rp90 Juta Raib Dicuri Maling

Dwi Linda

PASURUAN, Tugujatim.id – Seorang pemuda anak juragan gabah di Pasuruan, Jawa Timur, diduga menjadi korban pencurian saat mengantre isi bensin ...