Tugujatim.id – Menyelami dunia marketing, siapa takut! Sebelum kamu menyelaminya lebih dalam, penting banget mengetahui makna dari marketing itu sendiri. Tapi, kamu perlu mulainya dengan mengenal evolusi marketing.
Marketing atau pemasaran bisa disimpulkan sebagai proses memperkenalkan barang berupa produk atau jasa kepada konsumen. Bukan sekadar promosi semata, tetapi mencakup segala aspek yang dapat menciptakan nilai bagi konsumen dalam memecahkan permasalahan. Pada saat ini tercatat bahwa evolusi marketing sudah sampai tahap 6.0, lalu apa sih perbedaan dari masing masing evolusi tersebut?
Marketing 1.0: Berfokus pada Produk
Marketing pada tahap ini adalah pemasaran yang berfokus pada produk itu sendiri. Pada masanya perusahaan berlomba-lomba menciptakan produk dengan kualitas tinggi agar bisa menarik perhatian konsumen.
Di sisi lain menciptakan produk dengan kualitas tinggi ini juga dilakukan untuk mendapatkan competitive advantage atau keunggulan kompetitif, di mana produk yang dijual berbeda dengan kompetitor sejenis dengan menambahkan value sebanyak mungkin pada produk.
Strategi yang digunakan pada marketing ini lebih mengarah pada marketing mix atau 4P yaitu (product, price, place, promotion), di mana hal ini digunakan untuk menciptakan kepuasan pelanggan.
Contoh dari marketing 1.0 itu sendiri adalah “barang ini 100% murni”, “”produk ini terbuat dari katun asli”, “rumah ini 5 menit dari jalan tol”, dan lain-lainnya. Intinya masih berkaitan dengan produk.
Marketing 2.0: Berfokus pada Konsumen
Pada tahap ini fokus dari pemasaran telah beralih kepada konsumen, di mana perusahaan tidak lagi menciptakan produk dengan kualitas tinggi namun lebih menekankan pada kebiasaan konsumen agar lebih relate dengan mereka. Strategi yang digunakan pada tahap ini lebih mengarah kepada strategi STP (segmenting, targeting, positioning).
Dengan banyaknya keinginan dari setiap konsumen yang berbeda, hal ini membuat perusahaan berlomba-lomba menciptakan produk dengan berbagai pilihan sesuai dengan target konsumen yang dituju.
Contoh dari marketing 2.0 itu sendiri adalah seperti produk AQUA yang membuat iklan seolah jika kurang minum produk mereka maka konsumen akan kurang fokus. Atau contoh lainnya pada iklan Kopiko, mereka memilih kata “gantinya ngopi” di mana itu adalah perilaku konsumen.
Marketing 3.0: Berfokus pada Manusia
Di tahap 3.0 ini, pemasaran tidak lagi berbicara tentang produk ataupun perilaku dari konsumen, tetapi kepada dampak sosial dan lingkungan. Pada prosesnya perusahaan berusaha untuk meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang mana akan memberi dampak pada sosial atau lingkungan.
Contoh dari marketing 3.0 adalah seperti produk Nike yang berkomitmen untuk menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Atau contoh yang sering kita temui adalah campaign untuk aksi sosial “jika membeli produk ini sama saja memberi kepada yang kurang mampu”, “sepasang sepatu yang Anda beli akan diberikan sepasang sepatu untuk yang kurang mampu”.
Marketing 4.0: Teknologi
Marketing 4.0 adalah perpindahan dari pemasaran tradisional ke digital. Pada era ini ditandai oleh interaksi dua arah serta penggunaan teknologi canggih untuk memahami konsumen dengan lebih baik. Pendekatan yang digunakan pada pemasaran ini adalah 5A (Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate). Pada tahap aware konsumen sudah mengenal produk yang ditawarkan, diikuti dengan appeal di mana konsumen mulai tertarik dengan produk yang ditawarkan dan mulai mempertimbangkannya.
Selanjutnya konsumen yang tertarik dengan produk yang ditawarkan akan mencari informasi mengenai produk tersebut (ask). Jika informasi yang didapat meyakinkan, maka akan ada kemungkinan bahwa konsumen akan membeli produk tersebut (Act). Jika setelah membeli konsumen merasa puas, maka akan ada kemungkinan bahwa konsumen akan merekomendasikannya kepada orang lain (Advocate).
Marketing 5.0: Teknologi untuk Kemanusiaan
Pada tahap ini adalah evolusi marketing 4.0 di mana tahap ini lebih berfokus pada nilai kemanusiaan. Pada marketing 5.0 lebih berfokus pada bagaimana manusia sebisa mungkin mencari teknologi yang dapat membantu pekerjaannya.
Baca Juga: 5 Tips Berburu Takjil Anti Boncos: Dijamin Selamatkan Isi Dompet Kamu selama Ramadan
Hal yang perlu diingat dari tahap ini adalah masuknya AI (artificial intelligence) di mana marketing atau pemasaran sudah dibantu oleh adanya teknologi ini. Dengan harapan bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk keperluan manusia.
Marketing 6.0: Berfokus pada Pengalaman Imersif
Tahap ini dibagi menjadi dua yaitu online in offline di mana seseorang bisa merasakan pengalaman fitur-fitur online ketika berbelanja offline. Dan sebaliknya yaitu online in offline di mana seseorang bisa merasakan pengalaman berbelanja secara offline walaupun dilakukan secara online. Pada tahap ini perusahaan sudah menggunakan banyak teknologi seperti Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), maupun metaverse.
Contoh dari evolusi marketing 6.0 ini adalah yang dilakukan oleh L’Oréal di mana perusahaan ini meluncurkan platform kecantikan Augmented Reality yaitu “modiface”. Hal tersebut bisa memungkinkan pengguna untuk mencoba produk yang mereka tawarkan yaitu makeup secara online atau virtual.
Itulah penjelasan dari evolusi marketing dari 1.0 sampai 6.0. Semoga bermanfaat!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer : Aliff Muzayyin/Magang
Editor: Dwi Lindawati