Tugujatim.id – Di tengah suka cita hari raya Idul Fitri yang meriah, terdapat tradisi yang tetap dijaga dengan penuh kekhusyukan yakni tradisi ziarah kubur.
Di berbagai belahan dunia, pada pagi hari raya Idul Fitri, ribuan orang memadati pemakaman untuk mengunjungi makam orang-orang yang mereka cintai yang telah meninggal dunia.
Tradisi ini memiliki makna yang dalam bagi umat Islam, mengingatkan mereka akan kepentingan penghormatan terhadap leluhur dan mendekatkan diri pada kehidupan setelah kematian.
Hikmah Tradisi Ziarah Kubur, Penjelasan Syekh Nawawi Al-Bantani
Dikutip dari NU Online, Sementara itu, Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan bahwa hikmah disunnahkan ziarah kubur ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat adalah Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Hal ini sebagaimana termaktub dalam kitab Nihayatuz Zain. Hal tersebut menjadi kesempatan bagi siapa saja yang merasa kurang dalam pengabdian kepada orang tua semasa hidupnya untuk senantiasa berbakti dan mengabdi kepada mereka.
Demikian pula disabdakan oleh Rasulullah SAW, yang artinya, “barang siapa yang berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat. Maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada orang tuanya”.
Bahkan ada pula yang menyebutkan, bahwa ziara kubur ke makam orang tuanya, dapat pahala haji yang disediakan oleh Allah SWT.
Hal ini terdapat dalam kitab Al-maudhu’at berdasar pada hadits Ibn Umar ra. Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan barang siapa yang istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya.”
Namun, tradisi ziarah kubur bukanlah semata tentang mengenang orang yang telah tiada, melainkan juga sebagai pengingat bagi kita yang masih hidup tentang nilai-nilai kesederhanaan, kebersyukuran, dan kematian sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Ini adalah momen refleksi yang memperkuat ikatan spiritual antara manusia dengan penciptanya.
Dengan demikian, tradisi ziarah kubur tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri. Mengingatkan umat Muslim akan pentingnya menghargai warisan leluhur dan menghadapi kematian dengan keberanian dan ketenangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Imam A. Hanifah