BATU, Tugujatim.id – Waswas! Barangkali itu yang dirasakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu saat ini karena mencatat angka kasus kematian ibu mencapai 4 kasus selama 2023 hingga awal 2024. Meski terlihat 4 kasus, angka ini cukup mengkhawatirkan karena jumlahnya berada di atas rasio kematian ibu per 100 kelahiran.
Berdasarkan data, tiga kasus kematian terjadi pada 2023 dan satu tambahan kasus terjadi pada 2024. Yakni warga Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, yang meninggal dalam perawatan karena memiliki riwayat komorbid. Selain itu, juga ada paparan virus DBD memperparah kondisi hingga berujung meninggal dunia.
Baca Juga: Ngeri! Kecelakaan Maut Truk Tronton vs Motor: Warga Mergosono Terseret hingga Tewas Terlindas
Also Read
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Batu Monika Kartikaning Fajarain menuturkan, tiga kejadian pada 2023 menunjukkan kondisi kesehatan masyarakat berada di taraf cukup mengkhawatirkan.
“Tiga kasus dihitung dalam rasio masih angka seratus. Hal itu masih cukup tinggi sebenarnya (kematian ibu, red),” ungkap Monika pada Senin (29/04/2024).
Untuk diketahui, angka kematian ibu (AKI) masih di kisaran 305 per 100.000 kelahiran hidup, belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH pada 2024. Karena itu, dinkes mengimbau masyarakat, khususnya para ibu, untuk skrining kesehatan sejak dini.
Dia juga menjelaskan, hal serupa juga diterapkan pada bayi dan balita. Saat ini, Monika melanjutkan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya intervensi pelayanan kesehatan khususnya bagi ibu melahirkan dan anak. Caranya dengan melibatkan peran dokter spesialis kandungan.
“Jadi nanti kami akan tempatkan dokter spesialis kandungan di seluruh unit puskesmas yang tersebar di Kota Batu. Jumlahnya ada 5 unit, jadi ya ada 5 dokter spesialis kandungan,” ujarnya.
Dia mengatakan, penyebab maraknya kasus kematian ibu ini ditengarai akibat beragam faktor. Salah satunya karena abai dengan kondisi kesehatan saat melahirkan anak hingga akhirnya saat proses persalinan, sang ibu tidak kuat dan berujung meninggal dunia.
Kasus penyakit riwayat yang sering ditemui tenaga kesehatan pada sang ibu yang tidak rutin mengecek kesehatan seperti diabetes, hipertensi, gangguan jantung.
”Padahal, jika sudah diketahui sejak awal maka dampak fatalnya bisa segera ditangani,” kata Monika.
Dia mengimbau bagi ibu-ibu untuk rutin mengecek kesehatan, terutama bagi ibu hamil. Ke depannya, hal ini akan menjadi bahan evaluasi sehingga memunculkan peningkatan intervensi kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer : M. Ulul Azmy
Editor: Dwi Lindawati