MOJOKERTO, Tugujatim.id – Sepekan lagi jamaah haji Kabupaten Mojokerto mulai masuk asrama haji. Selain persiapan berupa manasik haji hingga persiapan fisik, jamaah haji Mojokerto juga diimbau tidak mudah mengajukan kepulangan dini alias tanazul.
“Memang ada mekanisme tanazul. Hal itu diutamakan bagi jamaah haji lanjut usia yang setelah menunaikan haji, kondisi fisiknya terus mengalami penurunan. Atau jamaah yang kondisi fisiknya tidak selaras dengan pikirannya, dalam kata lain kehilangan akal karena faktor-faktor tertentu,” ungkap Kasi Penyelengaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Kabupaten Mojokerto Nur Rokhmad pada Selasa (21/05/2024).
Menurut hemat Nur Rokhmad, bagi jamaah haji Mojokerto yang masih dibekali fisik yang kuat berkenan mengikuti prosedur pemulangan sesuai jadwal. Meski ada waktu cukup luang pasca puncak haji telah ditunaikan.
Baca Juga: Ini Dia 9 Style Rambut Korea Wanita Terbaru yang Bisa Kamu Coba, Mau Mirip Idol K-Pop yang Kece?
“Kadang punya keinginan untuk pulang lebih awal. Namun, kami harap bila jamaah berangkat bersama-sama maka pulang ke Tanah Air juga bersama-sama sesuai dengan rombongan masing-masing,” ujar Nur Rokhmad.
Konsep tanazul sendiri berarti pemulangan jamaah lebih awal atau pengunduran jadwal pulang ke Tanah Air dari jadwal yang telah ditentukan. Hal tersebut ditujukan utamanya bagi jamaah lanjut usia yang memiliki risiko tinggi setiba di Tanah Suci.
“Jamaah juga tidak serta merta dapat mengajukan tanazul. Karena harus melewati beberapa prosedur. Seperti apakah kesehatan jamaah masuk kategori darurat dan layak terbang pulang. Ada juga yang mengajukan pemunduran waktu pulang karena mungkin butuh perawatan intensif di Saudi pasca puncak haji,” terang Nur Rokhmad.
Sebelumnya, Kemenag Kabupaten Mojokerto memperkirakan kebutuhan armada untuk pemberangkatan jamaah haji tahun 1445 Hijriah sejumlah 36 unit. Kendaraan tersebut terbagi atas 27 unit bus dan 9 unit truk. Sementara itu, 9 unit bus dan 3 truk digunakan oleh masing-masing kloter menuju asrama haji Sukolilo.
“Untuk kloter 65 berisi 366 jamaah butuh 9 unit bus dan 3 unit truk. Lalu dua kloter selanjutnya juga sama. Kloter 66 berisi 366 jamaah juga butuh 9 unit bus dan 3 unit truk serta kloter 67 juga berisi 366 jamaah butuh 9 unit bus dan 3 unit truk,” beber Nur Rokhmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati