TUBAN, Tugujatim.id – Sejumlah peternak sapi di kawasan perbukitan Kabupaten Tuban tepatnya di Desa Grabagan, Kecamatan Grabagan secara rutin harus menjaga sapi semalaman hingga waktu subuh, Kamis (8/7/2021) malam.
Mereka khawatir, tingginya harga sapi bisa memicu aksi pencurian. Pasalnya, aksi pencurian sapi pernah terjadi menjelang Idul Adha beberapa tahun lalu. Dengan bekal senter, para peternak sapi di desa setempat, berkeliling kandang untuk memastikan sapi-sapi milik mereka masih utuh.
Ronda di tengah kawasan tegalan ini mereka lakukan, untuk mengantisipasi aksi pencurian sapi. Apalagi jelang Idul Adha seperti ini, harga seluruh jenis sapi sedang mahal-mahalnya.
“Harga sapi di pasaran, mengalami kenaikan 1 hingga 2 juta rupiah per ekornya, tergantung ukuran dan jenis sapi,” ujar Darno, peternak sapi desa setempat.
Aksi pencurian sapi yang terjadi beberapa tahun lalu, masih menghantui ingatan para peternak setempat. Meski kedinginan, mereka tetap rela menjalaninya. Peternak yang ronda, juga rutin keliling serta memantau kondisi di sekitar kandang untuk memastikan sapi-sapi mereka aman.
“Penjagaan kandang sapi pada malam hari ini sudah dilakukan para warga sejak sepekan lalu. Para peternak bersyukur, sejak adanya ronda ini, belum sekalipun ada aksi pencurian sapi,” katanya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Basino. Ia mengaku jika ronda tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya aksi pencurian sapi jelang Idul Adha. Namun, Pada Idul Adha ini penjualan sapi mengalami penurunan. Pasalnya, pasar hewan ditutup sementara selama PPKM Darurat Jawa Bali berlangsung.
“Pasar banyak yang tutup, mas. Kemungkinan harga sedikit anjlok,” sambungnya.
Ia menyatakan jika penjagaan ternak ini akan terus dilakukan warga hingga situasi dinilai aman.