SURABAYA, Tugujatim.id – Salamun, 64, pria asal Jombang yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir kini resmi tergabung dalam kloter 63 jamaah haji Embarkasi Surabaya.
Untuk diketahui, dalam kesehariannya, Salamun menjadi juru parkir di kawasan ruko kampus Universitas Daruk Ulum, Jombang. Selain menjadi juru parkir, dia juga menjajakan minuman kemasan.
Salamun menceritakan, keinginannya berhaji timbul dalam hati sejak 2005 silam saat mengambil kotak celengan miliknya. Sambil memandang kotak celengan kayu tersebut, dia berhajat untuk memenuhinya dengan rupiah agar bisa pergi haji.
“Saya sudah membulatkan niat untuk rutin menabung. Pada malam hari setelah Salat Tahajud, saya masukkan uang Rp50 ribu ke celengan tersebut sambil saya niatkan harus pergi haji. Saya harus bisa rutin menabung,” katanya.
Baca Juga: 6 Ide Potongan Rambut Wajah Diamond Pria Terbaru 2024, Look Haircut Kamu Makin Maskulin dan Cakep
Meski tidak rutin jumlah nominal yang dia tabung, Salamun ingin konsisten supaya celengannya terisi penuh.
“Ya bisa sepuluh ribu, dua puluh ribu. Kadang kalau rezeki, ada orang tiba-tiba memberi uang Rp50 ribu, itu langsung saya tabung di celengan,” jelasnya.
Enam tahun setelahnya, tepatnya 2011 celengannya terkumpul sebesar Rp25 juta. Wajahnya semringah, dia pun akhirnya memutuskan untuk mendaftar haji.
Namun pada 2016, pria asal Dusun Temulawak, Desa Kebon Temu, Kecamatan Peterongan, ini mengaku diingatkan oleh seseorang agar segera mendaftarkan istrinya berhaji supaya bisa berangkat ke Tanah Suci bersama-sama.
“Dari awal memang saya hanya mampu mendaftar haji untuk saya sendiri. Saat itu saya masih ada tanggungan membayar biaya kuliah dua anak serta seorang anak yang masih SMA,” ujarnya.
Saat mengecek uang tabungan, dia menghitung totalnya baru Rp6 juta. Angka itu tentu jauh dari kata cukup. Lantas, Salamun meminjam dana talangan haji di KBIH supaya dapat segera mendaftarkan istrinya.
“Waktu itu, tabungan saya terkumpul Rp6 juta agar mencukupi untuk mendaftar haji. Saya meminjam dana talangan haji di KBIH,” terangnya.
Dia pun bersyukur, setelah 13 tahun menanti, akhirnya dia dan istri bisa menunaikan ibadah haji bersama.
“Semoga anak-anak, cucu-cucu, para saudara dan tetangga, serta semua orang yang pernah memberi saya uang, bisa dipanggil ke Tanah Suci semua,” pintanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: : Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati