Malang – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo mengatakan jika Kabupaten Malang belum membutuhkan PSBB kembali.
Padahal, Dinas Kominfo mengkonfirmasi kini jumlah pasien yang dinyatakan positif COVID-19 sudah mencapai angka 875 pasien. Dengan rincian 762 pasien sembuh dan 57 pasien meninggal dunia.
Lalu, ada 1497 orang suspek COVID-19 dengan rincian 357 orang masih dirawat di RS, 173 orang isolasi mandiri, 4 orang di gedung observasi dan 963 orang sembuh.
Baca Juga: 31 Penghuni Ponpes Al Izzah Kota Batu Positif COVID-19
Namun, Arbani lebih khawatir pada perekonomian di Kabupaten Malang. “Saya kira PSBB enggak perlu, karena bisa berdampak pada psikologis masyarakat jadi down dan ekonomi tidak jalan,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Alat Tes PCR Sudah Mulai Digunakan
Lebih lanjut, Arbani juga mengkonfirmasi jika alat tes PCR sidah mulai bisa digunakan. Namun, ia mengungkapkan masih banyak kendala.
“Mulai Senin (minggu lalu) sudah on air, tapi karena barang baru maka SOP sudah dibuat tapi masih belum maksimal. Juga tenaga di RSUD di Kanjuruhan juga masih satu shift, jadi hanya bisa satu running,” ujarnya.
Oleh sebab itu, alat tes PCR ini hanya bisa digunakan sekali running saja, padahal kemampuannya bisa mencapai 3 running.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Khofifah Bakal Realisasi RS Lapangan Darurat di Malang
“Satu running itu kurang lebih 96 sampel, harapan kami setidaknya dalam satu hari bisa sampai 3 running,” paparnya.
Selain menaggapi terkait PSBB, terakhir, pria yang mengawali karir sebagai dokter gigi ini menargetkan jika minggu depan alat tes PCR bisa dimaksimalkan minggu depan. “Targetnya bisa dijalankan maksimal setelah 2 Minggu, kami masih perlu persiapan juga,” pungkasnya. (rap/gg)