Unik! Petugas Parkir Hingga Penjual Cilok di Pantai Payangan Jember Harus Bawa Peluit

Darmadi Sasongko

NewsWisata

Pantai Payangan
Imbauan unik di Pantai Payangan, selain larangan berenang di pantai, para petugas parkir hingga penjual cilok harus bawa peluit dan memperingatkan pengunjung agar tidak berenang. (Foto: Diki Febrianto)

JEMBER, Tugujatim.id Di Pantai Payangan Jember memiliki imbauan unik. Petugas penjaga parkir hingga penjual cilok yang berada di pantai tersebut harus membawa peluit.

Imbauan tersebut dimaksud untuk memberikan peringatan kepada pengunjung yang hendak berenang ke tengah laut. Mengingat, seringnya terjadi kecelakaan laut dan tidak jarang memakan korban jiwa.

Kebanyakan korban menimpa para pengunjung, akibat terseret derasnya ombak Pantai Payangan yang berlokasi di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember tersebut. Ombak besar yang tidak dapat diprediksi kedatangannya dan pengunjung yang tidak memedulikan larangan berenang di pantai, menjadi alasan terjadinya kejadian nahas tersebut.

Padahal, plang dan banner yang berisikan peringatan dan larangan berenang di Pantai Payangan terpampang jelas di tepi pantai. Oleh karena itu, berbagai pihak, mulai dari tukang parkir, penjual di tepi pantai yang merupakan warga setempat, hingga penjual dari luar daerah tersebut diharuskan membawa peluit.

Bukan tanpa alasan hal itu dilakukan, melainkan pihak warga setempat menginginkan agar di Pantai Payangan tidak terjadi kecelakaan laut. Semua pihak bertanggung jawab untuk memperingatkan pengunjung, agar tidak berenang menuju tengah laut.

Salah seorang penjual cilok, Supriyanto (42) warga Ambulu menyatakan bahwa, dirinya selalu membawa peluit saat berjualan di Pantai Payangan. Menurutnya, itu adalah keharusan yang telah diperingatkan warga setempat, untuk ikut serta menjaga keamanan di Pantai Payangan.

Supriyanto menegaskan, bahwa dirinya tidak keberatan dengan aturan tersebut. Mengingat, jika terjadi kecelakaan laut, pihaknya juga dirugikan, karena pengunjung menjadi sepi dan berdampak pada danganganya.

“Kalau ada kejadian kan kita juga yang terdampak, kayak kemarin itu, sabtu ada kejadian, minggunya sepi,” ujar Supriyanto, saat ditemui Tugujatim.id pada Jumat (5/7/2024).

Sementara itu, petugas parkir dan sekaligus relawan penjaga di Pantai Payangan, Sainullah (28) menegaskan bahwa, imbauan tersebut sudah dicanangkan pihak desa bersama pihak keamanan laut.

Hal tersebut disampaikan saat melakukan pertemuan dengan berbagai pihak-pihak terkait, yang terlibat dalam pengelolaan Pantai Payangan. Sehingga, menjadi kewajiban bagi Sainullah untuk memperingatkan para penjual dari luar daerah, untuk membawa peluit dan ikut serta memperingatkan para pengunjung yang hendak berenang menuju tengah laut.

Dirinya juga menegaskan, para penjual itu tidak perlu membayarkan biaya apapun untuk berjualan di sekitar Pantai Payangan. “Kita tidak minta apapun dari penjual yang datang dari luar daerah sini, tapi hanya satu, cukup membawa lipri (peluit) dan ikut juga memperingatkan parang pengunjung,” pungkas Sainullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

 

Reporter: Diki Febrianto

Editor: Darmadi Sasongko

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...