Hari Santri Nasional 2024, Aktivis IPNU Mojokerto Beber Peran Santri Mulai Politik Hingga Moderasi Beragama

Darmadi Sasongko

News

Hari Santri Nasional 2
Peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Mojokerto (dok IPNU)

MOJOKERTO, Tugujatim.id Berbagai lembaga atau instansi menggelar upacara peringatan Hari Santri Nasional 2024 (HSN 2024) hari ini, Selasa (22/10/2024). Dari peringatan ini, muncul harapan hingga perspektif tentang santri salah satunya dari Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Mojokerto.

Ketua PC IPNU Kabupaten Mojokerto, Ahmad Althof ‘Athooillah mengatakan, peran santri kian kompleks, mulai dari politik sarungan hingga moderasi beragama. Maksud politik sarungan ialah santri tak pernah luput dari isu-isu politik mulai zaman penjajahan hingga reformasi.

“Terdapat nilai kharismatik tersendiri mengapa masyarakat percaya hingga mendukung penuh kaum santri bisa ikut andil dalam pemerintahan. Itu sebab mengapa ada istilah politik sarungan,” tandas Althof, Selasa (22/10/2024).

Althof berangkat dari teori nilai kharismatik yang terdiri dari dua pilar dasar yakni pertama,  bahwa di antara pengikut terdapat kebutuhan, tujuan hingga aspirasi yang belum terpenuhi oleh kenyataan yang ada; dan kedua, ketundukan pengikut kepada pemimpin adalah sebab karisma yang dimiliki oleh seorang pemimpin dipandang mengarah pada realisasi tujuan atau aspirasi pengikut. Sementara, di sisi lain terdapat tiga dimensi atau bentuk kepemimpinan karismatik yaitu envisioning (memvisikan), energizing (pemberian energi) dan enabling (memampukan).

“Kami rasa bila teori tersebut dikaitkan dengan keadaan santri sekarang, terdapat kecocokan yang membuat kaum sarungan hari ini mengudara bebas khususnya dalam gelanggang politik yang tidak terbatas,” beber Althof.

Menyoal moderasi beragama, hubungan antara Islam dan negara di Indonesia pada sebagian besar merupakan kisah antagonis dan kecurigaan satu sama lain. Hubungan yang tidak mesra ini, namun tidak seluruhnya, disebabkan adanya perbedaan pandangan pendiri Republik Indonesia yang sebagian besar adalah umat Muslim tentang hendak dibawa kemana negara Indonesia yang baru merdeka.

Salah satu butir penting dalam perbedaan di atas adalah apakah negara ini bercorak Islam atau nasionalis. Sementara, hubungan antara agama dan negara merupakan hubungan yang proporsional tanpa bisa dipisahkan, namun berada dalam dimensi yang berbeda. Selain itu, Islam tidak mengenal doktrin tentang kenegaraan. Doktrin Islam tentang negara adalah doktrin tentang keadilan dan kemakmuran.

“Maka santri sebagai penyeimbang wajib dan mampu mengkampanyekan ketidakpahaman akan moderasi beragama. Secara singkat, moderasi agama menunjukkan tentang penerimaan, keterbukaan, dan sinergi dari kelompok yang berbeda,” ungkap Althof.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

 

Reporter: Hanif Nanda Zakaria

Editor: Darmadi Sasongko

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...