TUBAN, Tugujatim.id – Sejumlah program prioritas akan dilakukan di masa Pemerintahan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky di sisa tahun 2021. Salah satunya adalah penanganan Covid-19.
“Semua kami prioritaskan di perubahan APBD 2021, baik untuk bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, olahraga, kebudayaan dan pariwisata, kemiskinan, termasuk penanganan Covid-19,” ujar Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky usai memberikan sambutan nota penjelasan bupati terkait Kebijakan Umum APBD dan Perubahan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD (P-APBD) 2021, di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, Kamis (05/08/2021).
Pria yang akrab disapa Mas Bupati itu menambahkan, anggaran yang disiapkan dalam penanganan Covid-19 sekitar Rp 18 miliar lebih. Alokasi tersebut masuk dalam dana tidak terduga.

“Anggaran (dana tidak terduga, red) itu, kalau ada penanganan Covid-19 di Kabupaten Tuban,” ungkap bupati yang masih berusia 29 tahun ini.
Data yang diterima Tugu Jatim, APBD Tuban tahun anggaran 2021 sekitar Rp 2,4 triliun. Di mana anggaran itu menurun sebesar 16 persen dibandingkan APBD 2020, yakni sekitar Rp 2,6 triliun. Penurunan anggaran tersebut salah satunya dikarenakan adanya dampak pandemi Covid-19.
Untuk diketahui, hingga saat ini kasus Covid-19 masih lumayan tinggi. Berdasarkan peta sebaran kasus virus Covid-19 dari situs Website Dinas Kominfo Jatim sampai 4 Agustus 2021, jumlah penambahan kasus ada sekitar 81 orang. Sementara secara kumulatif, ada 6.491 kasus. Rinciannya, 5.246 pasien sudah dinyatakan sembuh, 865 orang meninggal dunia, dan kasus aktif atau masih dalam perawatan 380 orang.