Buntut Pemberhentian Tenaga Honorer Penjaga Palang Pintu Perlintasan Kereta Api di Jember, Ini Tanggapan Kadishub

Darmadi Sasongko

News

Palang Pintu Perlintasan Kereta Api
Palang Pintu Perlintasan Kereta Api (KA) di Desa Jubung yang sempat tidak ada penjagaan karena petugas diberhentikan. (Foto: Tangkapan Layar Google Maps)

JEMBER, Tugujatim.id  Buntut pemberhentian tenaga honorer penjaga palang pintu perlintasan Kereta Api di Jember sempat terjadi kekosongan. Namun kekosongan itu tidak berlangsung lama dan persoalan telah terselesaikan.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jember, Agus Wijaya mengatakan tidak adanya penjaga palang perlintasan KA itu hanya terjadi pada Selasa, 4 Februari 2025 sore. Karena di pagi harinya sudah menindaklanjuti berdasarkan hasil rapat.

“Jadi setelahnya itu sampai hari ini sudah tertangani semua sudah terjaga baik dari kalangan masyarakat maupun dari petugas,” ujar Agus Wijaya saat dikonfirmasi pada Rabu (12/2/2025).

Kadishub Jember
Petugas Palang Pintu Kereta Api: Kadishub Jember, Agus Wijaya saat RDP di Kantor DPRD. (Foto: Diki Febrianto)

Ia mengaku, memerintahkan bidang keselamatan untuk segera melakukan rapat dengan pemerintah desa. Sembari pihaknya melakukan koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

“Alhamdulillah hari Selasa malam itu sudah tertangani semua, sehingga hari Rabu itu sudah berjalan seperti biasa sampai dengan saat ini,” tegasnya.

Lanjut Agus Wijaya, saat ini pihaknya berfokus pada empat titik perlintasan KA yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember. “Ada di di Liposos, Roxy, Rambigundam dan Jubung ya,” terangnya.

Dimana, petugas palang perlintasan KA saat ini merupakan swadaya masyarakat dan pemerintah desa dalam merekrut petugas. Sembari pihaknya menunggu aturan terbaru soal perekrutan petugas palang perlintasan KA dari pemerintah pusat.

BACA JUGA: Tenaga Honorer Petugas Palang Pintu Kereta Api di Jember Diberhentikan, Begini Upaya Agar Warga Tetap Aman

“Kita melihat perkembangan mudah-mudahan ada regulasi baru dari pusat sehingga dan kita akan melakukan lagi secara keseluruhan dari tenaga kita yang ada,” imbuhnya.

Dirinya menyinggung terkait banyaknya tenaga honorer atau non-ASN yang bekerja di pos-pos perlintasan sebidang. Setidaknya sebelum dilakukan efisiensi, pada satu pos terdapat empat petugas.

“Sekarang kita mengurangi, mengurangi hanya sebatas pemantauan. Kita ada satu petugas yang kita taruh di sana, yang lainnya dibantu oleh masyarakat begitu,” kata Agus Wijaya.

Setidaknya, dirinya mengaku bahwa Dishub Jember tidak merumahkan tenaga honorer, karena menerapkan pola 3W. “Artinya mereka bekerja di rumah, kemudian ada ada satu work from office, jadi mereka suka rela kerja di kantor,” tandas Agus Wijaya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id

 

Reporter : Diki Febrianto

Editor: Darmadi Sasongko

Popular Post

Rukyatul Hilal

Tidak Nampak Hilal di Mojokerto Akibat Faktor Cuaca

Darmadi Sasongko

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pemantauan Hilal 1 Ramadan 1446 Hijriah dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mojokerto bersama Tim Lembaga Falakiyah ...

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

Tiara M

Tugujatim.id – Dongeng selalu menjadi bagian dari kehidupan kita sejak kecil. Selain menghibur, cerita-cerita ini juga mengandung pesan moral yang ...

1 Ramadan.

1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025, Ini Penjelasan Menteri Agama

Dwi Linda

JAKARTA, Tugujatim.id – Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri ...

WhatsApp Image 2023 07 19 at 17.20.31

5 Pekerjaan Remote di Era Digital, Menggali Peluang Kerja di Dunia Digital

Lizya Kristanti

Tugujatim.id – Dalam era digital yang terus berkembang, peluang untuk bekerja secara remote semakin meluas. Kemajuan teknologi telah memungkinkan kita ...

Ilustrasi.

Hujan Deras, Balita di Kediri Terpleset ke Parit dan Tewas

Herlianto A

KEDIRI, Tugujadim.id – Duka dan kepedihan mendalam dirasakan Zulfia Ramadani, warga Kelurahan/Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Dia harus mengikhlaskan buah hatinya, ...

candi sanggrahan tulungagung tugu jatim

Candi Sanggrahan Tulungagung dan Kemegahan Peninggalan Majapahit Pasca Pemugaran

Dwi Lindawati

TULUNGAGUNG, Tugujatim.id – Kabupaten Tulungagung di Jawa Timur tak lepas dari kelekatan sejarah peradaban kerajaan di tanah Jawa, terutama Majapahit. ...