BOJONEGORO, Tugujatim.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro mengimbau warga agar tidak terlambat terlalu lama dalam penyuntikan vaksinasi dosis kedua. Sebab, hal itu bisa memengarungi efektivitas dari vaksin.
“Nanti kalau telat lama akan memengaruhi efektivitas vaksin,” ujar Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bojonegoro Whenny Dyah Prajanti, Senin (09/08/2021).
Untuk itu, Whenny menganjurkan kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh pihak yang bersangkutan.
“Jika masyarakat yang telat vaksin, mohon dipastikan untuk mengingat baik-baik jadwal vaksinasi kedua,” tuturnya.
Dia menjelaskan, meski tidak ada pengaruh gejala maupun efek samping yang dirasakan tubuh ketika telat melakukan vaksinasi dosis kedua, tapi akan memengaruhi efektivitas vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh.
Dia mengatakan, vaksinasi dikatakan berfungsi meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga jika suatu saat terpapar penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan.
Untuk menciptakan kekebalan tubuh yang optimal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli merekomendasikan penyuntikan dua dosis vaksin Covid-19 bagi setiap individu. Untuk rentang waktu penyuntikan dosis pertama dan dosis kedua serta dosis pemberian vaksin berbeda-beda sesuai rekomendasi untuk setiap jenis vaksin yang digunakan.
Sementara itu, Whenny melanjutkan, waktu telat penyuntikan dosis vaksin dosis kedua paling efektif adalah kurang dari 42 hari setelah melewati jadwal vaksinasi tahap kedua.
“Karena banyak macam vaksin, jadwal penyutikan dosis kedua juga berbeda-beda,” imbuhnya.
Sementara itu, mengutip dari Oxford University, ada penjelasan bahwa efek terlambat vaksin berbeda jika menggunakan vaksin AstraZeneca yang mengatakan efek dari telatnya pemberian vaksin kedua justru membuat respons imun tubuh meningkat.