BATU, Tugujatim.id – Dana anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Kota Batu Tahun 2021 di pertengahan tahun ini hanya menyisakan Rp 467 juta saja dari total anggaran mencapai Rp 10,8 miliar. Artinya, serapannya cukup tinggi.
Menurut Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, tingginya serapan itu dialokasikan ke banyak sektor mulai penanganan bencana, pemberian bantuan sosial hingga pelaksanaan PPKM Darurat hingga sekarang jadi PPKM Level 4.
Dijelaskan Punjul, di awal tahun 2021 saja Pemkot Batu secara darurat telah membangun total 15 hunian sementara (huntara) bagi 15 KK korban tanah longsor di Dusun Brau. Serapan anggarannya mencapai Rp 800 juta.
Pemkot Batu Bakal Tambah Alokasi Anggaran BTT
Sebab itu, lanjut Punjul, jumlah ketersediaan anggaran BTT segitu, dengan masih ada sisa 5 bulan ke depan dengan berbagai dampak pandemi yang dirasakan, terbilang minim.
Maka, Pemkot Batu berencana menganggarkan kembali dana BTT pada PAK 2021.
”Untuk jaga-jaga di kondisi darurat yang menyangkut kepentingan banyak masyarakat,” kata dia.
Punjul mengatakan PAK akan diajukan setelah proses KUA PPAS selesai, perkiraan pada akhir bulan Agustus 2021 dan bisa diterapkan pada awal Oktober. Kata dia, penambahan alokasi BTT cukup mendesak. Apalagi, dengan ada perpanjangan pemberlakukan PPKM Level 4.
Politisi PDIP ini mencontohkan, alokasi BTT selama masa PPKM juga diperguankan untuk kebutuhan belanja tim pemulasaraan jenazah Covid-19 sebesar Rp 757.500.000 untuk 75 lubang.
Belum lagi untuk anggaran persiapan perlengkapan, seperti peti pemulasaraan jenazah, peti jenazah dan lain-lain. Selain itu, anggaran BTT juga dialokasikan untuk pemaksimalan 3T (Tracing, Testing dan Treatment) dari Dinas Kesehatan. Itu ada sebesar Rp3,7 miliar.
Begitu juga dari Satpol PP Kota Batu, juga menyerap dana anggaran BTT untuk keperluan mobilitas selama PPKM sebesar Rp 295 juta.