MALANG, Tugujatim.id – Nampaknya jajaran Satreskrim Polresta Malang Kota mendapatkan kesulitan dalam mengungkap kasus pelecehan seksual berkedok fetish mukena yang menimpa beberapa mahasiswi dan model di Kota Malang. Lantaran, kasus ini ternyata sangat berbeda dari kasus fetish jarik yang beberapa waktu lalu diungkap oleh Polrestabes Surabaya.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Tinton Yudho Riambodo mengatakan, kasus fetish jarik yang menjerat Gilang diikuti dengan ancaman. Sedangkan kasus fetish mukena di Kota Malang tidak ada unsur ancaman.
“Kasus ini unik dan berbeda dari kasus fetish di Polrestabes. Keunikannya adalah kami harus mendalami, dan bedanya dari fetish jarik karena ada ancaman, kalau ini tidak ada pengancaman,” bebernya saat dikonfirmasi pada Sabtu (28/08/2021).
Karena itu, pihaknya harus berkoordinasi dengan beberapa ahli untuk menjerat pelaku.
“Sehingga kami harus berkoordinasi dengan beberapa ahli ITE, ahli bahasa, dan ahli pidana,” ungkapnya.

Terakhir, dia juga mengatakan sudah mengumpulkan keterangan dari 3 korban dan fotografer yang terlibat dalam sesi pemotretan.
“Korban yang melapor sekitar 3 orang. Fotografer juga diperiksa karena dia melakukan pemotretan,” ujarnya.
Sebelumnya, kasus ini terkuak saat akun Twitter @jeehantz membuat thread terkait pengalaman tidak mengenakkan saat dirinya menjadi korban fetish mukena pada Rabu (18/08/2021).
Dia bercerita terkait foto-fotonya dan beberapa model lain, mulai dari mahasiswi hingga ibu rumah tangga, yang di-upload di sebuah akun Twitter @pecinta_mukena.
Belakangan diketahui bahwa akun tersebut diduga merupakan akun yang memuat beberapa tweet bernada mesum, terutama pada perempuan-perempuan yang menggunakan mukena.
Para korban bercerita jika foto-foto mereka adalah hasil sesi pemotretan oleh akun online shop Griya Mukena (GM). Dan usut punya usut diduga bahwa owner Griya Mukena adalah orang yang sama merupakan admin @pecinta_mukena, seorang pria berinisial D.
Pada Kamis (19/08/2021), seorang pria yang diduga pelaku fetish mukena tersebut membuat video klarifikasi permintaan maaf setelah tahu dirinya viral. Dan pada Jumat (20/08/2021), salah satu korban berinisial AL, 22, juga sudah melaporkan kejadian ini kepada Polresta Malang Kota.