MCW Minta Pemerintah Tunda Pilkada Serentak

Redaksi

News

mcw minta pilkada serentak dihentikan
Iustrasi Pilkada serentak harus dihentikan untuk menghentikan laju penularan virus corona. (Foto: Pixabay)

MALANG – Malang Corruption Watch (MCW) sepakat menolak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada Desember 2020 mendatang. Mengingat jumlah angka kasus penularan virus corona masih tinggi.

Tak terkecuali di Jawa Timur, yang di beberapa daerah bersiap menyelenggarakan Pilkada. Seperti di Kabupaten Malang misalnya.

Padahal, Kabupaten Malang sendiri masih tergolong zona kuning dengan rata-rata pertambahan kasus setiap harinya kurang lebih mencapai 10 kasus.

Baca Juga: Buah-Buah Terbaik untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Berangkat dari hal itu, MCW memandang perlunya mengutamakan keselamatan rakyat. Divisi Riset MCW, Dini, mengatakan bahwa kondisi tersebut sudah syarat risiko dan sepatutnya untuk ditunda.

Jika aktivitas Pilkada serentak terus berjalan, kata dia, akan berpotensi menimbulkan klaster baru, lantaran tingginya interaksi manusia dalam penyelenggaraan Pilkada itu.

”Kondisi ini memperlihatkan bahwa Pilkada tidak hanya mengacam rakyat, tapi juga melahirkan klaster baru yang justru memperburuk kondisi krisis pandami di Indonesia,” ungkap Dini.

Dini menambahkan, Pilkada selama pandemi justru menambah potensi penyalahgunaan dan pemanfaatkan anggaran penanganan COVID-19 untuk kepentingan elektoral karena keterbatasan kontrol publik.

Hasil penelusuran sementara, MCW bahkan menemukan adanya pemanfaatan program bantuan sosial untuk kepentingan kampanye yang dilakukan bersamaan dengan pendistribusian bantuan, pangan ataupun non pangan, handsanitizer dan masker yang dilabeli foto salah satu paslon.

Baca Juga: Hobi Menyaksikan Video Binatang Lucu dan Imut Baik untuk Kesehatan, Studi Membuktikan

MCW menegaskan, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Sehingga sepatutnya menjadi pertimbangan bagi negara untuk menunda Pilkada sebagai wujud memperjuangkan asas konstitusional rakyat dan mewujudkan Pilkada yang substansial.

Lagipula, belum ada tanda-tanda bahwa wabah pandemi dapat dikendalikan dengan signifikan oleh pemerintah. Penyebaran COVID-19 telah menyentuh hampir seluruh Kabupaten atau Kota se-Indonesia. Angka orang yang positif COVID-19 perhari terus mengalami kenaikan. (azm/zya/gg)

Popular Post

Pembuangan limbah tambak.

DPRD Jember dan OPD Sidak Gabungan, Serius Tangani Keluhan Warga soal Pembuangan Limbah Tambak

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Menanggapi aksi unjuk rasa warga beberapa waktu lalu, DPRD Jember menggelar sidak bersama beberapa organisasi perangkat daerah ...

Keunggulan iPhone 17.

8 Keunggulan iPhone 17 Siap Jadi Primadona Dibanding Seri iPhone 16: Lebih Canggih, Lebih Kuat, dan Lebih Tipis!

Dwi Linda

Tugujatim.id – Apple kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui iPhone 17 yang diklaim memiliki banyak peningkatan dibandingkan seri sebelumnya. Dengan berbagai ...

Gus Fawait.

Gus Fawait Resmi Teken SK Honorer PPPK Tahap 1 dan Libur Guru, Utamakan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Dwi Linda

JEMBER, Tugujatim.id – Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait) menandatangani dua kebijakan vital, yaitu terkait SK honorer PPPK yang lolos ...

Banjir luapan.

16 Pintu Klep Tak Berfungsi Biang Banjir Luapan di Tempuran Mojokerto, Petugas Siaga Pantau lewat Drone

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena bencana banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Hasil asesmen ...

barito renewables energy dok bni sekuritas 169 ezgif.com png to webp converter

Saham BREN, Kinerja, Prospek, dan Analisis Mendalam

ilmi habibi

Tugujatim.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi salah satu emiten yang menarik perhatian investor di Bursa Efek ...

MBG di Kota Mojokerto.

MBG di Kota Mojokerto Tetap Jalan saat Ramadan, Siswa Bakal Bawa Pulang Makanan ke Rumah

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Mojokerto untuk berbagai jenjang sekolah masih berlangsung walau masuk bulan ...