Tugujatim.id – Komunikasi adalah salah satu kunci membangun hubungan yang sehat baik dalam persahabatan maupun keluarga. Dalam komunikasi, kemampuan seseorang untuk menyampaikan dengan baik sangat penting.
Dalam arti menyampaikan apa yang diinginkan secara jujur saambil tetap menghargai hak-hak dan perasaan pihak lain. Ini yang disebut komunikasi asertif. Model ini sangat dibutuhkan untuk membuat hubungan lebih sehat, apalagi di zaman sekarang, di mana banyak orang terjebak dalam hubungan “toxic” yang merugikan kedua pihak.
Untuk menghindari racun dalam hubungan dengan siapapun baik dengan orang tua, sahabat, pasangan, rekan kerja, keterbukaan dan saling memahami adalah kuncinya. Berikut ini 6 cara membangun komunikasi asertif.
1. Jadilah Pendengar yang Baik
Manusia mempunyai dua telinga dan satu mulut. Maka, tahanlah hasrat mulutmu saat orang lain sedang berbicara. Dengarkanlah dengan baik, sehingga apa yang disampaikan bisa diterima dengan baik. Jangan sekali-kali memotong pembicaraan saat orang lain sedang berbicara, sebab akan membuat orang itu merasa tidak dihargai.
Menjadi pendengar yang baik akan memudahkan Anda dalam memahami sesuatu. Informasi yang Anda dapatkan akan lebih jelas, selanjutnya Anda bisa mencerna dengan baik, apa yang Anda setujui dan tidak setujui.
2. Memahami Hak Diri Sendiri dan Lawan Bicara
Setiap orang memiliki hak asasi manusia, salah satunya ialah berpendapat. Anda harus memahami bahwa Anda mempunyai hak untuk menyampaikan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Begitupun juga dengan partner Anda, dia juga mempunyai hak menyampaikan sesuatu dengan merdeka, tanpa tekanan. Anda dan rekan Anda boleh menyampaikan apa pun yang ingin disampaikan, tetapi juga dengan memperhatikan rasa empati kepada partner.
Memahami hal ini tentunya dapat membuat Anda belajar legawa jika apa yang disampaikan rekan Anda tidak sesuai dengan ekspektasi. Anda juga tidak akan mudah menghakimi orang lain, tidak akan mudah tersinggung dan memotong pembicaraan orang lain ketika dia berpendapat.
3. Ungkapkan Pendapatmu secara Jujur
Jujur bukanlah sesuatu hal yang mudah. Apalagi jika kebenaran yang Anda katakan berpotensi menyakiti orang yang disayang. Hal itu adalah dilema, antara menyimpan rahasia atau menyampaikan perasaan yang akan mengurangi beban.
Maka, sebaiknya yang Anda lakukan adalah jujur. Sebab, jika Anda tidak jujur akan sakit, dan partner Anda juga akan sakit. Hal yang dipendam akan menciptakan hubungan yang tidak sehat, yang perlahan-lahan akan merugikan kedua pihak. Ungkapkanlah pendapatmu, tetapi tetap berempati dengan lawan bicara.
4. Gunakan Komunikasi Non-Verbal
Gunakan komunikasi non-verbal untuk mempertegas apa yang ingin Anda sampaikan. Anda bisa menggunakan bahasa tubuh, kontak mata, bahkan love language jika lawan bicara adalah orang terdekatmu. Anda bisa menggunakan komunikasi non-verbal untuk mempertegas, mengekspresikan apa yang Anda rasakan. Dengan bahasa tubuh, kontak mata, dan komunikasi nonverbal lainnya akan membuat lawan bicara lebih mengerti apa yang Anda sampaikan.
5. Kelola Emosi
Belajarlah untuk mengelolah emosi ketika kamu berhadapan dengan lawan bicara yang membuatmu panas. Hirup udara segar, lalu hembuskan. Bicarakan apa yang ingin Anda sampaikan dengan tenang, jangan terbawa emosi, apalagi jika lawan bicara juga sedang emosi.
Jangan pikirkan kekesalanmu dulu, pikirkanlah apa yang ingin Anda sampaikan. Orang seringkali miskomunikasi karena terbawa emosi padahal inti yang dibicarakan belum sampai. Ketika Anda terlalu menggebu-gebu, atau kasar dalam berbicara, orang akan menangkap apa yang Anda lakukan, bukan maksud yang telah Anda sampaikan.
6. Saling Menghargai Meskipun Berbeda
Dalam hidup ini, semuanya tidak harus sama. Ada banyak perbedaan yang membuat hidup menjadi lebih asik. Menghargai suatu perbedaan, bukan berarti Anda setuju dengan pendapat, ideologi, dan prinsip orang lain. Menghargai suatu perbedaan itu saling memahami, saling berdampingan, saling mendukung, dan tidak saling mengganggu.
Pahamilah bahwa setiap individu itu unik, mereka memiliki gaya masing-masing. Jangan disamakan gaya Anda dengan gaya mereka. Tentunya pemaksaan seperti itu akan membuat hubunganmu menjadi tidak sehat.