TUBAN, Tugujatim.id – Program pelatihan dan mentoring untuk jurnalis, Fellowship Jurnalisme Pendidikan (JFP) Batch 3 bakal resmi bergulir Selasa (21/9/2021) besok. Gelaran ketiga dari program yang diiniasi oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan didukung oleh PT Paragon Technology and Innovation ini bakal diikuti 15 peserta yang merupakan jurnalis dari berbagai penjuru Indonesia.
Sebelum resmi bergulir, para peserta diberikan briefing (arahan) terkait aturan main selama program Fellowship Jurnalisme Pendidikan ini berlangsung yang digelar melalui Zoom Meeting, Senin (20/9/2021).
“Hari ini kita briefing (berikah arahan, red) dulu. Besok baru kick-off,” ujar Direktur Pelaksana Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), Nurcholis MA Basyari, Senin (20/9/2021).
Pria yang juga merupakan Pimpinan Redaksi Tugu Media Grup ini menambahkan bahwa program ini berawal dari kegalaun yang dialami dan ia rasakan di dunia media. Ia melihat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, desk atau topik liputan para jurnalis yang sering muncul dan menonjol adalah olahraga dan politik. Padahal, pendidikan juga satu di antara bagian yang paling penting dalam membentuk suatu peradaban.
“Saya kepikiran. Kenapa,ya,? jika ada permasalahan pendidikan, wartawan tidak muncul sebagai pembicara. Lah itu yang membuat saya ingin ada program seperti ini,” kata wartawan senior yang juga menjabat pengurus PWI Pusat ini.
Dalam program Fellowship Jurnalisme Pendidikan ini nantinya bakal dipandu beberapa mentor yang ahli di bidangnya. Seperti M Nasir yang memiliki segudang pengalaman dan ilmu di dunia jurnalitik, kemudian Haryo Prasetyo yang sebelumnya bekerja di media cetak Media Indonesia, dan terakhir Frans Surdiasis yang merupakan Kepala Litbang Jakarta Post.
Pada batch ketiga ini, FJP diikuti 15 jurnalis dari berbagai penjuru Indonesia. Mulai Pulau Sumatra hingga Indonesia bagian timur. Pada bacth kali ini juga hampir sama dengan batch satu maupun dua. Sebab, sebelum diterima dalam program ini, penyelenggara melakukan seleksi ketat hingga akhirnya terpilihlah lima belas orang yang mengikuti program.
“Memang hanya 15 orang. Nanti akan dibagi kelompok yang setiap kelompok akan diberikan satu mentor,” tambah Nurcholis.
Pihaknya meminta kepada setiap peserta agar displin dan serius selama mengikuti program ini. Sebab, banyak banyak ilmu dan manfaat yang pastinya bisa diterima oleh peserta.