Surabaya – Jelang pergantian musim atau pancaroba, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Surabaya akan bahaya bencana puting beliung. Sebab, diperkirakan pancaroba ini biasanya diiringi dengan kondisi cuaca yang tidak menentu. Dari kondisi cuaca panas dan tiba-tiba hujan, dari angin tenang, tiba-tiba berubah menjadi angin kencang.
Imbauan tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda, Teguh Tri Susanto. Terlebih, beberapa hari terakhir ini Kota Surabaya memang selalu diguyur hujan.
Baca Juga: 56 Jurnalis jadi Korban Kekerasan saat Liput Demo UU Cipta Kerja
“Surabaya sekarang masuk pancaroba, masih peralihan ya. Potensi hujan masih jarang, tapi perlu diantisipasi potensi cuaca ekstrim,” ujar Teguh Tri Susanto, kepada Basra, partner Tugu Jatim, Senin (26/10).
Tak hanya itu, Teguh juga mengatakan bahwa cuaca mendung, panas dan hujan seringkali terjadi mendadak di wilayah Surabaya. BMKG mengimbau masyarakat Surabaya mengantisipasi terjadinya hujan mendadak hingga terjadinya angin puting beliung di masa pancaroba ini.
“Selalu waspada dan harus berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang terjadi seperti puting beliung, hujan lebat bersamaan dengan kilat, petir, dan sebagainya,” imbuh Teguh.
BMKG, lanjut Teguh, menyarankan masyarakat melakukan beberapa hal terkait antisipasi cuaca ekstrem pada saat ini. Masyarakat bisa mulai memperbaiki atap rumah, membersihkan sampah yang menghambat laju air, memeriksa pohon dan papan reklame/baliho, waspada gangguan kesehatan, dan menjaga daya tahan tubuh.
Baca Juga: Proyek ‘Jurrasic Park’ Taman Nasional Komodo Tuai Polemik di Media Sosial
Teguh juga berharap kerjasama dari masyarakat untuk saling antisipasi terjadinya bencana di musim hujan mendatang.
Musim hujan ini, BMKG memperkirakan akan berlangsung pada awal November mendatang. Sedangkan puncak musim penghujan akan terjadi pada Januari 2021. (Basra/gg)
Sumber Artikel: Berita Anak Surabaya