BATU, Tugujatim.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu terus mendorong masyarakat agar mau divaksin Covid-19. Salah satu caranya yakni mewajibkan pengunjung yang datang ke Balai Kota Among Tani Kota Batu untuk menggunakan fitur scan QR Code lewat aplikasi PeduliLindungi. Artinya, warga yang belum vaksin tak akan mendapat pelayanan pemerintahan secara maksimal.
Untuk diketahui, capaian vaksinasi di kota wisata ini untuk dosis pertama sudah mencapai 84 persen atau 139.157 orang. Namun untuk dosis kedua masih di angka 35 persen atau 58.521 orang. Dari total populasinya, ada sekitar 46 ribu orang tak akan bisa mengakses pelayanan publik.
Menurut Jubir Satgas Covid-19 Kota Batu Onny Ardianto pemasangan aplikasi PeduliLindungi ini sesuai SE Kemenpan RB Nomor 17 tahun 2021 dan SE Kemenpan RB Nomor 19 tahun 2021. Hanya saja, penerapan ini masih menunggu scan QR Barcode jadi.
”Kami masih belum mendapatkan QR Barcode untuk aplikasi ini. Jadi belum bisa terealisasi,” kata Onny, dihubungi, Minggu (10/10/2021).
Nantinya, sistem protokol vaksinasi akan dipasang di 1 titik pusat keluar masuk. Meski begitu, pihaknya masih tetap memberi kelonggaran bagi masyarakat yang belum vaksin akibat penyakit komorbid atau hal lain.
”Wacana ini nanti gak hanya terbatas di balai kota saja, tapi bisa diterapkan di kantor balai desa, kantor kelurahan, kantor kecamatan, gedung olah raga, puskesmas, gedung DPRD dan lain-lain,” kata Onny.
Pada prinsipnya, penerapan protokol ini menjadi model adaptasi baru new normal agar mencegah terjadinya gelombang penularan baru. Meski sudah melandai, kewaspadaan tetap harus dijalankan.
”Agar pandemi segera selesai, kita tetap butuh kedisiplinan dan juga vakisinasi agar herd immunity segera tercapai,” tandas pria yang juga menjabat sebagai Kepala Diskominfo Kota Batu tersebut.