TUBAN, Tugujatim.id – Sebanyak 26 mortir dan 19 amunisi peluru ditemukan di pekarangan rumah warga Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Kamis (11/11/2021) siang.
Diduga puluhan martir dan belasan amunisi yang masih utuh tersebut merupakan peninggalan zaman penjajahan Belanda.
Dari penjelasan warga, awalnya senjata ini ditemukan oleh pekerja atau tukang saat menggali tanah untuk memindahkan tanah padas. Tanah itu digunakan sebagai penggurukan dasaran lantai tanah untuk tempat tinggal milik Dwi Stiyowati.
Saat penggalian berlangsung, muncul beberapa benda yang mencurigakan. Lalu oleh tukang diperiksa, ternyata mortir. Setalah dicari kembali, tukang menemukan sejumlah benda itu.
“Tadinya tukang-tukang hendak memindahkan tanah ini untuk menguruk. Ternyata di situ ada benda itu (motir),” tutur Atik sapaan Dwi Stiyowati saat ditemui di kediamannya.
Setelah penemuan itu, Atik segera melaporkan kejadian penemuan itu ke TNI dan Polsek setempat agar dilakakukan proses pengamanan oleh petugas.
“Setelah mendapati adanya mortir dan peluru kita laporkan ke petugas,” imbuhnya.
Sementara itu anggota TNI dan Polri yang mendapatkan laporan itu, segera menuju ke lokasi untuk melakukan pengamanan dan memasang garis polisi.
“Kita lakukan koordinasi ke pimpinan. Rencana akan dievakuasi langsung oleh Brimob Polda Jatim,” tutur Kapolsek Senori AKP Ali Kanapi.
Ternyata penemuan mortir yang diduga peninggalan penjajahan Belanda bukan kali ini saja. Pada tahun 2019, warga juga menemukan 13 buah mortir dalam kondisi sudah berkarat.
Desa Banyuurip, Kecamatan Senori sejak zaman Belanda sampai saat ini memang menjadi pusat eksploitasi minyak. Jadi tak heran, banyak ditemukan barang-barang tersebut.