PASURUAN, Tugujatim.id – Akibat pandemi Covid-19, jumlah pengangguran di Kota Pasuruan terus merangkak naik. Banyaknya buruh yang di PHK ditambhah dengan sedikitnya jumlah lowongan kerja membuat banyak warga usia produktif yang tidak dapat pekerjaan.
Kepala Disnaker Kota Pasuruan, Mahbub Effendy, mengungkapkan jika hingga menjelang akhir tahun 2021, angka pengangguran di Kota Pasuruan sudah mencapai 6,33 persen.
“Selama pandemi pengangguran naik sampai 6,33 persen,” ujar Effendy.
Angka pengangguran di Kota Pasuruan ini tergolong tinggi dibandingkan rata-rata tingkat pengangguran di Jawa Timur yang 5,17 persen.
“Ya pandemi gini banyak buruh diPHK, belum lagi anak sekolah yang baru lulus juga susah dapat lowongan kerja,” imbuhnya.
Untuk mengatasi permasalahan banyaknya kelebihan angkatan kerja dibanding kebutuhan pekerja, Disnaker Kota Pasuruan menggencarkan pelatihan agar masyarakat bisa berwirausaha.
“Kalau di Kota Pasuruan memang tidak banyak perusahaan besar seperti di kabupaten, oleh karenanya kita utamakan buat melatih warga agar punya skill wirausaha,” ungkapnya.
Disnaker Kota Pasuruan sudah menyediakan 9 macam program pelatihan kewirausahaan yang dilatih oleh instruktur berpengalaman.
“Ada pelatihan potong rambut, rias manten, menjahit, otomotif, servis HP, desain grafis, kerajinan kerang, tataboga, dan sablon,” tegasnya.
Effendy mengungkapkan jika selama pandemi, program pelatihan sempat tertunda karena pemberlakukan pembatasan kegiatan karena PPKM.
“Pelatihan harusnya dimulai awal tahun, tapi ditunda sampai Agustus kemarin baru dimulai lagi,” pungkasnya.