PASURUAN, Tugujatim.id – Chief Executive Officer (CEO) Tugu Media Group Irham Thoriq memberi bekal materi dasar-dasar komunikasi kepada puluhan siswa SMA dan SMK se-Kota Kabupaten Pasuruan di acara Peer Counseling SMKN Rembang di Hotel Grand Whiz, Mojokerto, Jumat malam (07/01/2022). Secara interaktif, Thoriq membuka sesi materi dengan mengajak para siswa untuk berdiskusi terkait permasalahan komunikasi yang sering dihadapi sehari-hari yakni kesalahpahaman.
Menurut dia, komunikasi merupakan hal sepele, tapi bisa menjadi permasalahan yang berdampak besar apabila terjadi kesalahpahaman.
“Contohnya kasus viral sumbangan Rp 2 triliun di Palembang itu yang kenak prank Kapolda Palembang plus gubernur. Itu salah satunya karena kesalahan komunikasi yang menggemparkan jagat Indonesia. Kapolda sebagai pejabat publik harus memastikan clear and clean dulu,” ucapnya dalam Peer Counseling.
Untuk mencegah terjadinya kesalahpaham komunikasi, Thoriq mewanti-wanti kepada para siswa agar selalu kritis dan menerapkan disiplin verifikasi seperti halnya yang dilakukan para jurnalis. Selain itu, dia menambahkan, ada 5 kunci utama komunikasi yang disingkat dengan REACH, yakti Respect (menghormati), Empathy (berempati), Audible (dapat didengar), Clarity (jelas), dan Humble (rendah hati).
“Kunci komunikasi yang pertama respect. Jadi, teman-teman dalam konseling harus menghormati orang lain. Salah satunya dengan menyebut namanya karena nama adalah lagu paling indah bagi orang itu,” ungkapnya.
Untuk bisa menghormati orang lain, Thoriq mengatakan, diperlukan untuk memupuk rasa empati kepada siapa saja agar bisa merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain. Dengan adanya rasa empati, komunikasi bisa berjalan lancar tanpa adanya salah paham.
“Mungkin bahaya kalau gak punya empati. Contohnya viral bencana di Semeru ada orang yang syuting sinetron di Semeru. Secara profesional gak masalah, tapi kami ada hukum sosial yang harus ada empati, kenapa lebih baik tidak syuting di area bencana,” ujarnya.
CEO Tugu Media Group ini juga menegaskan bahwa komunikasi harus audible atau bisa dipahami dengan mudah.
Menurut dia, komunikator yang baik adalah mereka yang bisa menyampaikan pesan secara sederhana tanpa bertele-tele.
“Kebanyakan banyak orang pintar, tapi sulit dipahami jalan pikirannya. Tapi, ada juga orang pintar menyampaikan dengan cara mudah. Orang yang lebih sukses adalah orang yang bisa menyampaikan hal rumit dengan sederhana,” imbuhnya dalam Peer Counseling.
Agar bisa menyampaikan pesan secara sederhana, Thoriq memberikan tips selanjutmya yakni pintar menggunakan kalimat yang lugas dan terbuka.
“Lalu gunakan kalimat secara terbuka, clear and clean agar tidak terjadi seperti yang saya alami tadi, salah tempat atau salah waktu dapat undangan,” ucapnya.
Di akhir sesi materi, dia menyampaikan kunci terakhir dalam berkomunikasi, yaitu selalu bersikap rendah hati.
Bagi dia, sikap rendah sangat diperlukan oleh para siswa karena menjadi kunci sukses mereka saat berkarir nanti.
“Orang yang sukses makin rendah hati dan tidak sombong. Teman-teman boleh jadi pintar, tapi ketika kita berkarir yang dilihat salah satunya adalah komunikasi. Bisa dirangkum komunikasi perlu sikap silaturahmi, saya rasakan betul manfaatnya. Contohnya Haul Gus Dur kemarin kami bisa mengundang Wakil Gubernur Jateng karena silaturahim saya ke tempat beliau,” ujarnya.