PASURUAN, Tugujatim.id – Meluapnya 4 aliran sungai di Kabupaten Pasuruan mengakibatkan sejumlah desa di 6 Kecamatan terendam banjir sejak Senin (10/1/2022) kemarin. Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron, meninjau sejumlah titik yang terdampak banjir tersebut, Selasa (11/1/2021).
Gus Mujib, sapaan akrabnya, merencanakan untuk kembali melakukan normalisasi sungai. Ketika melihat kondisi jalur pPantura di Kecamatan Kraton yang sempat ditutup akibat banjir, dia mengungkapkan bahwa banjir yang terjadi saat ini relatif lebih ringan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Banjir melanda beberapa wilayah, termasuk di desa Tambakrejo, Kraton, Kedawung Kulon, Toyaning, dan Gempol. Tapi yang jelas pasca rehabilitasi dari provinsi, banjir relatif lebih reda di wilayah jalur Pantura,” ujarnya.
Meskipun begitu, Gus Mujib mengatakan Pemerintah Kabupaten Pasuruan tidak mempunyai wewenang penuh untuk menormalisasi aliran sungai besar yang rawan banjir itu. Menurutnya, sungai-sungai besar di Kabupaten Pasuruan merupakan wewenang Pemprov Jatim.
“Karena Kabupaten Pasuruan tidak punya kewenangan untuk sungai-sungai di wilayah Gempol hingga Raci ke timur. Dinas Pengairan Kabupaten Pasuruan harus koordinasi dengan Dinas Pengairan dan SDA dari Provinsi lebih dulu untuk menanganinya,” ungkapnya.
Akibat banjir yang melanda selama dua hari berturut-turut, Gus Mujib mengakui sejumlah infrastruktur di Kabupaten Pasuruan mengalami kerusakan dan harus segera dibenahi.
“Ada infrastruktur yang perlu dibenahi, masuknya satu paket program kemarin dari povinsi melalu Dinas PU SDA. Kami juga menurunkan alat berat untuk normalisasi sungai. Beberapa plengsengan juga perlu dibangun,” imbuhnya.
Demi mengantisipasi potensi korban jiwa akibat banjir, Gus Mujib menghimbau kepada warga untuk lebih mengawasi anak-anaknya ketika musim hujan.
“Orangtua diharapkan berhati-hati, anak-anak jangan diperbolehkan bermain di luar apabila suasana sedang mendung,” pungkasnya.