KEDIRI, Tugujatim.id – Di tengah pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan, Kota Kediri harus mampu menjadi mulut naga dalam kebudayaan dan ekonomi. Mengingat sejarah kebudayaan Kediri lintas masa.
Pembangunan bandara internasional dan tol di Kediri, Wakil Ketua Lesbumi Jatim Imam Mubarok memiliki pandangan tersendiri. Pria yang kerap disapa Gus Barok itu memandang kota ini akan semakin padat, orang dari luar daerah akan bersinggah di Kota Kediri. Hal tersebut dia pandang sebagai potensi untuk sektor wisata dan perhotelan.
“Kalau disimbolkan mulut naga. Meski pembangunan bandara dan tol tersebut di Kabupaten Kediri, tapi arahnya orang yang datang dari luar daerah tinggal atau singgahnya di kota,” ujarnya.
Dia mengatakan, kejayaan Kediri yang sudah dimulai sejak abad ke-9 pada era Empu Sindok dengan transportasi air untuk mengirim rempah di Sungai Brantas hingga sejarah kolonial tersebut membuat sejarah kebudayaan Kediri lintas masa. Sudah seharusnya menjadi potensi untuk pengembangan wisata sejarah.
Tentu saja, kejayaaan Kediri tidak hanya di kota, tapi lebih luas termasuk wilayah Kabupaten Kediri. Hal itulah yang dipadang Gus Barok yang harus dipikirkan pemerintah adalah bagaimana untuk membuat destinasi wisata sejarah untuk menjaga dan mengenalkan kebudayaan untuk masyarakat luar, khususnya generasi yang akan datang. Selain itu, juga menambah pendapatan daerah dari sektor wisata.
Dia mengartikan Kota Kediri sebagai mulut naga dalam sejarah kebudayaan yaitu pemerintah kota harus bisa menangkap potensi tersebut sehingga dampaknya dapat dirasakan masyarakat luas.
“Maka Kota Kediri harus mampu menangkap mulut naga itu. Pastinya naga punya tubuh, tubuhnya tersebar di seluruh Kabupaten Kediri,” tambahnya.
Pria yang baru terpilih menjadi Ketua Dewan Kebudayan Kediri tersebut menyampaikan, hal tersebut adalah dalam rangka memajukan kebudayaan Kediri. Karena itu, pemerintah baik kota maupun kabupaten harus bersinergi untuk mengembangkan potensi tersebut.