Tugujatim.id – Baru-baru ini publik dihebohkan lagi oleh seorang tenaga kesehatan (nakes) yang diduga menyuntikkan vaksin Covid-19 kosong pada siswa SD di Medan, Sumatera Utara. Peristiwa ini terjadi dalam agenda vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
Sebuah video yang diunggah salah satu akun Instagram memperlihatkan seorang vaksinator mengeluarkan jarum suntik dari plastik pembungkusnya. Nakes tersebut tidak terlihat memasukkan cairan vaksin ke tabung suntik terlebih dahulu dan sekilas tabung suntik tampak kosong.
Video ini pun viral dan mengundang berbagai tanggapan dari netizen. Walaupun sudah ada permohonan maaf dari nakes tersebut, saat ini pihak berwajib masih mendalami motifnya.
Adanya dugaan penyuntikan vaksin Covid-19 kosong saat agenda vaksinasi anak-anak ini tentu mengundang kekhawatiran tersendiri. Salah satunya terkait efek samping bagi kesehatan tubuh terutama anak-anak. Sejumlah dokter pun angkat bicara.
Melansir dari klikdokter.com, dr Devia Irine Putri menjelaskan penyuntikan vaksin kosong kemungkinan tidak akan menimbulkan efek samping yang berbahaya. Sebab, biasanya vaksin Covid-19 disuntikkan pada bagian otot. Hanya saja, mungkin penerima vaksin akan merasakan keluhan sedikit nyeri atau muncul memar di sekitar bekas penyuntikan.
Namun, menurut dr Sumit Ray dari Holy Family Hospital, Delhi, India, pemberian suntik vaksin kosong bisa berbahaya bagi kesehatan, apabila penyuntikan vaksin dilakukan ke dalam pembuluh vena, bukan pada otot. Sebab, hal ini memungkinkan terjadinya emboli udara.
Emboli udara yaitu penyumbatan suplai darah yang disebabkan oleh gelembung udara dalam pembuluh darah atau jantung, sehingga menghambat peredaran darang ke paru-paru atau otak.
Gangguan ini dapat berakibat fatal bagi kesehatan. Tetapi, para peneliti dari Harvard Medical School dan Mayo Clinic, Amerika Serikat menegaskan kasus emboli udara sangat jarang terjadi pada pasien yang menerima suntik kosong.
dr Sumit Ray pun menjelaskan kejadian emboli udara bergantung pada volume udara yang ada di jarum suntik kosong. Pada jarum suntik vaksin Covid-19, sangat jarang memiliki volume udara tinggi. Untuk diketahui, dosis vaksin Covid-19 biasanya mendekati 5 cc. Jadi, suntikan tersebut memiliki volume udara yang tidak akan berdampak serius.
Sementara, mengutip dari suara.com, Prof dr Zubairi Djurban Sp PD, selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan bahwa pemberian suntik vaksin kosong juga bisa menyebabkan efek samping. Gelembung udara suntikan kosong yang masuk ke otot, kemungkinan bisa menyebabkan sedikit nyeri.
Lebih lanjut, Dr Tirta Wijaya dari alodokter.com menjelaskan bekas suntikan vaksin dengan bekas suntikan kosong sulit dibedakan, karena keduanya sama-sama meninggalkan lubang kecil di kulit. Namun bila tubuh menunjukkan berbagai reaksi kekebalan tubuh atau alergi, dapat dipastikan bahwa suntikan tersebut bukanlah suntikan kosong.
Dilansir oleh alodokter.com, penyuntikan vaksin mengakibatkan tiga macam efek samping sebagai berikut.
1. Efek samping akibat injeksi, berupa nyeri, kemerahan, bengkak, radang, atau infeksi di tempa penyuntikan. Efek ini disebabkan oleh prosedur penyuntikan dan bukan karena vaksin. Maka, penerima vaksin kosong kemungkinan dapat mengalaminya.
2. Efek samping akibat reaksi kekebalan tubuh, dapat berupa demam, rasa lelah, mengantuk, pegal seluruh badan, nyeri otot, sakit kepala, mual, atau muntah dari gejala ringan hingga berat. Efek ini sebagai reaksi terhadap vaksin yang menandakan sistem kekebalan tubuh mulai bekerja mempersiapkan diri agar dapat melawan virus. Maka, penerima vaksin kosong tidak akan mengalami gejala ini.
3. Efek alergi terhadap komponen vaksin, bisa berupa timbul gatal, ruam kulit di bagian yang tidak disuntik, bengkak kelopak mata atau bibir, biduran atau sesak nafas. Efek ini merupakan reaksi imun tubuh yang berlebihan atau tidak wajar terhadap zat tertentu yang dikandung dalam vaksin atau obat yang disuntikkan. Maka, penerima suntik vaksin kosong tidak akan mengalami efek ini.