BOJONEGORO, Tugujatim.id – Menanggapi persoalan rekening kosong yang dikeluhkan para penerima bantuan sosial (bansos), Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bojonegoro sudah membuat laporan ke Kementerian Sosial (Kemensos) keluhan penerima bansos 0 rupiah.
Kepala Dinas Sosial Bojonegoro Arwan mengatakan, terkait saldo 0 rupiah sering kali dialami penerima bantuan sosial dari waktu ke waktu, baik mereka yang menerima PKH (Program Keluarga Harapan), bantuan kemiskinan ekstrem, bantuan PPKM, maupun BPNTD (Bantuan Pangan Non Tunai Daerah).
“Kasus penerima bansos 0 rupiah seperti ini sangat sering terjadi di semua bantuan yang disalurkan,” ujarnya.
Untuk menyikapi hal ini, Dinsos Bojonegoro bersama pihak BNI (bank yang bekerja sama dalam pencairan bansos) telah membuat laporan ke Kementerian Sosial.

Arwan melanjutkan, biasanya ketika terjadi hal seperti itu, di tahap pencairan berikutnya, penerima bansos 0 rupiah akan menerima dana dobel. Artinya, akan mendapat bansos tahap satu dan dua.
“Biasanya pencairan ini akan menunggu waktu 3-6 bulan,” terang Arwan.
Dia berharap, agar kejadian yang serupa tidak terulang lagi.
Sementara itu, BNI Cabang Bojonegoro mengatakan telah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat ketika mendapati rekening bantuan yang kosong, diharapkan untuk tidak panik terlebih dulu.
“Para penerima bansos 0 rupiah jangan panik hingga berprasangka macam-macam. Penyaluran bansos sangat transparan dan minim diselewengkan, misalkan belum masuk di rekening KPM (Keluarga Penerima Manfaat), berarti masih di rekening Kemensos,” kata Pimpinan Cabang BNI Bojonegoro Gunawan Wibisono.
Berdasarkan data yang didapat, sebanyak 14.494 orang yang menerima berbagai bantuan dari Juli-Desember 2021, ada 378 orang yang melaporkan rekening Rp 0 saat tanggal pencairan.
“Sebanyak 378 orang (yang menerima semua jenis bansos) masih belum ada data bayar (rekening atau ATM yang sudah terbentuk belum ada data bayar), dan hal ini sudah dilaporkan ke dinsos, dan telah dilaporkan ke Kemensos,” tuturnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Kuntari, 86, salah satu warga yang masuk daftar penerima bansos kemiskinan ekstrem di Bojonegoro mengeluhkan saldo rekeningnya kosong. Saldo rekening Rp 0 itu baru diketahui saat putranya, Huda, 60, melakukan pencairan di salah satu agen bank yang menjadi penyalur bansos tersebut.