KEDIRI, Tugujatim.id – Puluhan aktivis antikorupsi gelar demo di depan Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Kediri, Rabu (23/02/2022). Warga yang tergabung dalam LSM Gerakan Rakyat Anti Korupsi Indonesia (Gerak) menuntut untuk mengusut tuntas dugaan kasus korupsi yang dilakukan mantan kadis kominfo itu.
Dalam aksinya, massa aktivis antikorupsi itu terlihat memadati Jalan Sekartaji, Desa Doko, Kecamatan Ngasem. Selain meneriakkan orasi-orasi, massa juga membakar ban di tengah jalan sebagai luapan tuntutan. Setelah menyampaikan aspirasi massa ditemui Plt Kadis Kominfo Ibnu Imad, mereka meminta keterbukaan informasi terkait pengelolaan anggaran.

Koordinator aksi sekaligus Ketua DPC LSM Gerak Saiful Ishak mengatakan, aksi demo aktivis antikorupsi tersebut dilakukan untuk merespons dugaan kasus korupsi yang dilakukan mantan kadis Kominfo Kabupaten Kediri Krisna Setiawan yang saat ini masih berlangsung di Pengadilan Tipikor Surabaya. Dia menuntut untuk mengusut tuntas aliran dana yang diduga mengalir ke para anggota DPRD.
“Menurut kesaksian di persidangan, dana mengalir ke anggota dewan. Jadi dengan aksi ini, kami meminta untuk diusut siapa saja anggota yang menerima aliran dana tersebut,” ungkapnya.

Saiful mengatakan, akan terus melakukan aksi lanjutan jika kasus tersebut tidak diusut tuntas. Dia juga akan menggerakkan massa yang lebih banyak.
“Kami akan terus menggelar aksi di kantor DPRD, kantor pemerintah, dan kantor kejaksaan,” jelasnya.
Krisna Setiawan yang merupakan mantan kadis kominfo tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak Rabu (17/11/2021) oleh Pengadilan Tipikor Surabaya. Dia tersandung kasus korupsi proyek fiktif pelayanan informasi publik tahun 2019-2020. Dari kasus tersebut, kerugian negara mencapai Rp1,07 miliar.