MALANG, Tugujatim.id – Jembatan Kedungkandang sebagai salah satu megaproyek Kota Malang akhirnya rampung juga. Sesuai target, jembatan fly over penghubung kawasan Kedungkandang – Buring ini rampung di penghujung tahun 2020. Operasionalnya diresmikan langsung Wali Kota Malang dan pejabat Forkopimda yang lain, Rabu (30/12/2020).
Seperti diketahui, gagasan menghadirkan jembatan ini sudah dimulai sejak 2012-2013, di era Wali Kota Peni Suparto. Namun, progresnya hanya sampai di tahap pembebasan lahan dan pemasangan besi penyangga. Malah justru, aparat mencium adanya dugaan penyelewengan uang negara untuk proyek ini.

Baca Juga: Herry Rasio, Master Aquascape Kelas Dunia Asal Malang
Periode selanjutnya, 2014-2015 era kepemimpinan M. Anton atau Abah Anton, proyek ini kembali digulirkan. Namun, belum sampai tahap dibangun, KPK mengendus kongkalikong antara Ketua DPRD dan Wali Kota juga Kepala DPUPPB Kota Malang. Ketiganya resmi jadi tersangka. Berikutnya, 41 anggota dewan juga resmi berbaju oranye.
Hingga kemudian, selang 6 tahun proyek mangkrak, jembatan fly over ini rampung di era Wali Kota Sutiaji dan Wakilnya, Sofyan Edi. Memakan alokasi dana APBD senilai 51,6 Miliar, jembatan ini diresmikan pada Rabu (30/12/2020).
Wali Kota Malang Sutiaji mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, terkhusus masyarakat. Ia berharap manfaat multiplier effect dari dibangunnya jembatan ini bisa dirasakan oleh banyak pihak.
Selain kelancaran lalu lintas, juga diharapkan bisa memperkuat infrastruktur roda perekonomian dan pembangunan di Malang kawasan timur. Terlebih, pembangunan ini juga selaras dengan adanya Tol Malang-Pandaan.
Baca Juga: Menapaki Keindahan Alam di Kaki Gunung Arjuno dan Gunung Welirang
”Ini keberhasilan bersama, masyarakat bumi Arema. Bagaimana ini bisa meningkatkan perekonomian dan membantu memecahkan masalah warga terutama soal kemacetan,” tuturnya.
Terlepas daripada itu, menurut dia, pembangunan pada akhirnya selalu berorientasi pada peningkatan. Ke depan, untuk menunjang pembangunan itu sendiri nanti akan dibangun juga sektor-sektor penunjang lain. Terlebih lagi, tingkat pengajuan investasi di Kedungkandang sendiri juga terus meningkat.
”Persoalan macet sudah selesai. Nanti kalau sudah ada terkoneksi dengan Exit Tol Mapan juga otomatis akan membuat perekonomian naik lagi,” pungkasnya. (azm/gg)