Tugujatim.id – Kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran UB, Bagus Prasetya Lazuardi (25) di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan masih terus diselidiki oleh Polda Jatim. Tewasnya dokter muda asal Tulungagung ini menyita perhatian publik.
Pasalnya, dalam kasus pembunuhan itu ditemukan fakta-fakta mencengangkan. Bahkan sejumlah kejanggalan turut mengiringi kematian korban. Berikut 7 fakta dan kejanggalan terkait pembunuhan mahasiswa kedokteran itu yang berhasil dirangkum Tugujatim.id.
1. Jasad Disembunyikan di Semak-Semak dalam Kondisi Membusuk
Awal penemuan jasad mahasiswa kedokteran UB tersebut terjadi pada Selasa (12/04/2022) pagi. Jasadnya ditemukan penjual kopi berna Sunarti (57), warga Dusun Krajan, Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Sunarti yang hendak membuang bangkai kucing justru melihat jasad pria tanpa identitas di balik semak-semak di lahan kosong pinggir jalan raya Pasuruan-Malang. Jasad itu ditemukan dalam kondisi membusuk dengan kulit menghitam dan luka di bagian kepala.
2. Dilaporkan Hilang setelah Keluar dengan Pacar
Sebelum jasad mahasiswa kedokteran UB ditemukan di Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, pihak keluarga telah membuat laporan kehilangan di Polsek Tulungangung. Dia telah menghilang sejak Kamis (07/04/2022) lalu. Dokter muda ini menghilang secara misterius setelah pergi keluar dengan pacarnya, TS.
“Kamis 7 April 2022, korban terakhir keluar rumah bersama pacarnya TS naik mobil Toyota Innova,” ujar Kanit Reskrim Polsek Purwodadi, Aipda Daikhil Akbar.
Namun, setelah dilakukan penyelidikan, ternyata pacar korban TS hanya keluar sebentar dan langsung diantar pulang pada hari itu juga oleh korban ke rumahnya di Malang.
3. Kartu Identitas dan Mobil Innova Sempat Hilang
Kejanggalan lain tampak ketika kartu identitas berserta Mobil Toyota Innova milik korban hilang. Saat ditemukan di semak-semak Kecamatan Purwodadi, jasad mahasiswa UB ini hanya ditemukan dengan memakai jaket, celana hitam, dan jam di tangan kirinya.
Selain itu, didekat jasad korban ditemukan uang pecahan senilai Rp 150 ribu. Identitas korban sendiri baru diketahui setelah kepolisian memeriksa sidik jarinya menggunakan alat Mobile Automatic Multi Biometric Identification System.
Sementara keberadaan mobil Toyota Innova milik korban baru ditemukan di Kota Malang bersamaan dengan penangkapan pelaku pembunuhan pada Jumat (15/04/2022).
4. Hasil Otopsi Dibunuh dengan Diinjak Dadanya
Penyebab kematian Bagus Prasetya Lazuardi (25) berhasil diungkap Satreskrim Polres Pasuruan pada Selasa (12/04/2022). Berdasarkan hasil otopsi, ditemukan tanda kekerasan di bagian dada korban.
Korban tewas diduga akibat kekerasan benda tumpul pada dada korban. Kekerasan yang dimaksud adalah pelaku menginjak dada korban. Akibatnya terjadi gumpulan darah yang membuat paru-parunya mengempis dan korban pun tewas kehabisan napas.
“Hasil otopsi korban meninggal akibat dibunuh. Dokter menduga dada korban diinjak,” ujar Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo.
5. Dibunuh di Malang Lalu Dibuang ke Pasuruan
Berdasarkan hasil penyelidikan Satreskrim Polres Pasuruan, ada dugaan kuat jasad korban ini dibunuh di luar wilayah Pasuruan.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo, mengungkapan korban Bagus Prasetya Lazuardi diduga dibunuh pelaku di tempat lain. Baru setelah tewas, pelaku membuang dan menyembunyikan jasad korban di semak-semak lahan kosong di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
“Diduga kejadian pembunuhan korban di tempat lain, kemudian baru dibawa ke Purwodadi,” ujar Adhi.
Dugaan kuat aksi pembunuhan mahasiswa kedokteran UB ini dilakukan di Kota Malang. Pasalnya, mobil korban ditemukan dibawa pelaku dan disimpan di rumahnya di Malang. Selain itu, dikabarkan Subdit Jatanras Polda Jatim juga tengah melakukan reka adegan dan rekonstruksi pembunuhan mahasiswa UB di Malang.
6. Tewas saat Jalani Pendidikan Profesi di RS Syaiful Anwar
Tewasnya korban terjadi saat tengah menjalani pendidikan profesi atau koas di RS Syaiful Anwar Kota Malang. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran UB, dr Eriko Prawestiningtyas, menjelaskan korban masih terdaftar sebagai mahasiswa aktif Universitas Brawijaya.
Menurutnya, pendidikan profesi atau koas yang dijalani korban di RS Syaiful Anwar sudah hampir selesai. Bahkan dokter muda ini hanya tinggal menunggu waktu untuk menjalani ujian terakhirnya.
“Dia masuk jenjang S1 pada angkatan 2014. Lalu naik ke jenjang profesi di angkatan 2019. Statusnya mahasiswa aktif FK UB dan tinggal menunggu satu fase uji kompetensi saja,” ujar Eriko.
7. Asmara Diduga Jadi Motif Pelaku Membunuh Korban
Kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran UB ini diduga diwarnai konflik asmara. Menurut seorang anggota Jatanras Polda Jatim yang enggan disebut namanya, ada dugaan motif asmara yang jadi penyebab pelaku nekat membunuh korban.
Pelaku diduga cemburu pada korban yang berpacaran dengan TS. Oleh karenanya, diduga kuat pelaku membunuhnya setelah mengantarkan pacarnya pulang ke rumah di Malang pada Kamis (07/04/2022) lalu.
Dalam reka adegan yang dilakukan Jatanras Polda Jatim pada Sabtu (16/04/2022), terungkap fakta setelah membunuh korban, barulah pelaku membawa mayat itu dengan mobil Toyota Innova hitam milik korban ke Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Pria berambut cepak ini seorang diri mengeluarkan tubuh korban dari mobil. Meletakkan tubuh korban di tanah kemudian menyeretnya dengan sadis sejauh 5 meter.
Pelaku pun sengaja menyembunyikannya di balik semak-semak. Saat rekonstruksi, petugas kepolisian juga tampak membawa barang bukti lain sebuah palu, kresek hitam, serta tiga buah HP.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim