Tensi Darah Tak Normal Tak Diperbolehkan Vaksinasi COVID-19? Apa Alasannya?

Redaksi

News

Ilustrasi vaksinasi. Penerima vaksin akan mendapatkan SMS secara serentak dari Kemenkes. (Foto: Pixabay)
Ilustrasi vaksinasi. Penerima vaksin akan mendapatkan SMS secara serentak dari Kemenkes. (Foto: Pixabay)

MALANG, Tugujatim.id – Indonesia telah melakukan program vaksinasi nasional. Mulai dari pejabat pemerintahan hingga tenaga kesehatan. Namun, selain batasan usia, ada beberapa kriteria orang yang tak dianjurkan atau diperbolehkan melakukan vaksinasi. Yakni orang dengan komorbid atau penyakit penyerta, serta tekanan darah atau tensi tak normal.

Lalu kenapa hal tersebut tak diperbolehkan?

Kepala Puskesmas Kepanjen, dr Didik Sulistyanto menyampaikan alasan kenapa penerima vaksin Sinovac tidak tidak boleh memilih komorbid atau tensi darah tidak normal.

“Kenapa tensi itu harus normal, karena vaksinasi COVID-19 ini adalah vaksinasi yang baru dari penyakit yang juga baru. Sehingga semua orang pasti takut juga. Jadi, banyak orang yang sebelum vaksinasi sudah tegang,” terangnya saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Dikhawatirkan jika penerima vaksin sedang dalam kondisi tidak tenang, beresiko terjadi shock saat penyuntikan vaksin.

“Dikhawatirkan kalau dilakukan imunisasi dalam kondisi tegang, itu dikhawatirkan terjadi shock,” ungkapnya.

Selain itu, jika penerima vaksin memiliki komorbid, itu akan membahayakan keselamatannya. Pasalnya, Vaksin Sinovac dibuat dari COVID-19 yang dimatikan, sehingga memiliki resiko yang cukup besar bagi orang dengan komorbid.

“Kedua, selama ini orang-orang yang memiliki hipertensi sampai kencing manis itu komorbid yang kemudian hal yang sangat beresiko jika terkena COVID-19 kan. Padahal vaksin ini juga virus tapi virus yang sudah dimatikan, dikhawatirkan kalau ada hipertensi itu ada efek yang tidak baik,” bebernya.

Oleh karena itu, biasanya penerima vaksin akan ditunggu sampai tensi darahnya normal atau kencing manisnya terkontrol.

“Kemudian itu yang lebih baik kemudian ditunda sampai tensinya normal, atau kemudian kencing manisnya terkontrol,” tuturnya.

Didik mengungkapkan jika kejadian tensi darah meningkat saat akan divaksin sudah biasa terjadi sejak vaksinasi pertama di Puskesmas Kepanjen pada 01 Februari 2021 kemarin.

“Biasanya pengalaman di sini kalau semula tidak memiliki hipertensi, itu disuruh istirahat setengah sampai satu jam sudah turun. Atau datang keesokan harinya itu sudah normal. Apalagi sudah tahu teman-temannya sudah banyak yang diimunisasi atau divaksin, besoknya sudah tenang dan tensinya sudah normal,” tegasnya.

Namun, tentu hal ini tidak berlaku bagi orang yang sejak awal sudah memiliki penyakit hipertensi. Sehingga tidak diperbolehkan disuntik Vaksin Sinovac.

“Kecuali kalau semula sudah memiliki hipertensi, itu tidak bisa buat istirahat atau tidur tetap aja tinggi,” pungkasnya. (rap/gg)

Popular Post

Mengusahakan Pertolongan Ilahi.

Kisah Hidup Pendiri Wardah Resmi Tayang di YouTube, Ini Sinopsis Film “Mengusahakan Pertolongan Ilahi”

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Kisah hidup Nurhayati Subakat, sosok di balik kesuksesan PT Paragon Technology and Innovation, hadir dalam film bertajuk ...

Ansor Kota Malang.

PC GP Ansor Kota Malang Terima CSR Tugu Malang ID dan Times Indonesia, Tingkatkan Kader Melek Digital

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Malang menerima bantuan dana corporate social responsibility (CSR) dari ...

Khofifah.

Khofifah-Emil Silaturahmi ke Rumah Jokowi usai Retreat di Magelang, Ini Isi Petuahnya!

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Gubernur dan Wakil Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak usai mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah, ...

Pelaku mutilasi wanita asal Blitar.

Update! Pelaku Mutilasi Wanita asal Blitar dalam Koper Merah: Mulai Menyesal, Kerap Menangis saat Ingat Anak

Dwi Linda

SURABAYA, Tugujatim.id – Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, pelaku pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah, 29, seorang sales promotion girl ...

Mudik gratis 2025.

Tak Ada Mudik Gratis 2025, Dishub Kota Malang Fokus Bangun Lahan Parkir di Kayutangan Heritage

Dwi Linda

MALANG, Tugujatim.id – Kabar kurang menggembirakan datang dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Pihaknya memastikan tidak menyediakan mudik gratis 2025 ...

Tempuran Mojokerto.

Kurang dari Setahun, Tempuran Mojokerto Terendam Banjir Tiga Kali

Dwi Linda

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Wilayah Tempuran, Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali terkena banjir luapan pada Jumat (28/02/2025). Banjir luapan di ...