TUBAN, Tugujatim.id – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa meminta untuk menghitung kembali kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi pemerintah. Sebab, dengan memastikan kebutuhan secara riil, akan tahu seberapa yang dibutuhkan oleh nelayan di tengah kenaikan BMM dan masalah kelangkaan solar.
Selain itu, Khofifah mengaku telah melakukan komunikasi dengan GM Pertamina. Ia meminta untuk kembali melakukan perhitungan kebutuhan solar per bulan secara riil di masing masing kelompok nelayan karena Pertamina akan memberikan suplai sesuai dengan jumlah kebutuhan yang diajukan.
“Tetapi perlu verifikasi kembali kebutuhan riil per bulannya berapa, itulah yang kemudian disuplai oleh Pertamina,” ucap Khofifah, saat meninjau pasar murah di Tuban, pada Sabtu (24/9/2022).
Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PB PMII ini menambahkan, stok BBM dalam kondisi yang cukup untuk masyarakat Jatim. “Minta tolong dilakukan verifikasi kembali insyaallah pada posisi stok yang cukup,” ucapnya.
Sementara itu, Pemprov Jatim juga memberikan bantuan sosial (bansos) Rp600 ribu per orang untuk nelayan dan penyandang difabel. Terdapat 20.770 nelayan akan mendapatkan bansos ini. Program ini ditujukan kepada nelayan skala kecil yang tidak mendapatkan bantuan serupa baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Total anggaran yang dibutuhkan untuk bansos nelayan ini sebesar Rp12,46 miliar dari total anggaran Rp263 miliar dana penanganan dampak inflasi tahun anggaran 2022.
Selain nelayan dan difabel, Khofifah juga memberikan bansos kepada beberapa sektor yang terdampak kenaikan BBM.