SURABAYA, Tugujatim.id – Polrestabes Surabaya berupaya meminimalisasi aksi kerusuhan dengan membuat rumah pendekar dan suporter pada Senin (17/10/2022). Hal itu untuk menanggapi aksi kerusuhan dan tawuran yang dilakukan kelompok suporter dan dua perguruan silat di wilayah Surabaya.
Aksi itu pun diproses Polrestabes Surabaya sesuai hukum yang berlaku. Sebab, aksi itu membuat kegaduhan dan warga merasa resah.
“Kasus suporter yang bikin rusuh, kami akan menindak tegas oknum yang nantinya terbukti melakukan aksi perusakan. Mereka akan kami hukum sesuai undang-undang yang berlaku,” kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan pada Senin (17/10/2022).
Dia juga menegaskan, aksi kerusuhan suporter ini akan tetap diselidiki. Pihaknya juga terus memproses aksi tawuran dua perguruan pencak silat di Surabaya. Ada tiga oknum perguruan pencak silat yang diamankan terkait kejadian di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, beberapa waktu lalu.
“Kami masih dalami keterlibatan mereka. Saat ini kami masih terus selidiki lagi,” jelasnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi, Polrestabes Surabaya menggandeng pemkot dan DPRD untuk duduk bersama dengan Bonek dan perguruan pencak silat di Surabaya. Dalam kegiatan tersebut, dia mengatakan, akan dibangun rumah pendekar dan suporter untuk kesekretariatan bersama di Surabaya.
“Kami akan bangun rumah pendekar dan suporter untuk menjadi tempat bersama,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengungkapkan, ada beberapa usulan baik untuk menjaga keamanan dan kondusivitas Surabaya dalam pertemuan tersebut. Salah satunya membuat rumah kebangsaan untuk sekretariat mahasiswa. Rumah pendekar dan rumah suporter Bonek untuk sekretariat.
“Surabaya ini adalah miniatur Indonesia, usulan ini bagus untuk memfasilitasi berbagai keberagaman. Hal ini untuk menjaga Surabaya tetap aman secara bersama-sama,” ujarnya.