SURABAYA, Tugujatim.id – Peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober diperingati dengan suasana kekinian oleh Universitas Ciputra, Kota Surabaya, Jatim, Jumat (28/10/2022). Bahkan, Universitas Ciputra sebelumnya menggagas pembuatan konten khusus dan spesial sebagai perayaan peringatan yang melibatkan 15 mahasiswa berbagai program studi.
Tim media sosial Universitas Ciputra Ade Kumala Putri mengatakan, 15 talent yang disiapkan dari hasil sayembara yang dibuka untuk seluruh mahasiswa dan mahasiswi. Dia berharap konten tersebut menjadi penyemangat generasi muda agar tetap ingat dengan budaya bangsa.
“Antusias dari mahasiswa sangat luar biasa. Kami cuma perlu 15 mahasiswa, tapi yang daftar melebihi ekspektasi, sampai 200 mahasiswa. Tidak ada seleksi untuk menentukan 15 dari 200 mahasiswa ini. Kami putuskan yang ikut proyek konten ini adalah mahasiswa yang pertama mendaftar,” ucapnya.
Menurut dia, proyek yang dijalankan Universitas Ciputra ada enam konten, yakni fashion show, tebak nama pahlawan, sambung lagu daerah, tebak makanan khas daerah, tebak tarian, dan membacakan ikrar Sumpah Pemuda.
“Dari enam konten ini, kami akan upload di media sosial secara bertahap, bahkan tiga hari sebelum Sumpah Pemuda. Ternyata dari konten itu mendapatkan banyak antusias yang baik dari generasi muda. Hingga masuk For You Page (FYP) di TikTok,” jelasnya.
Dia mengakui generasi muda zaman sekarang memang memiliki perbedaan dengan para pendahulunya. Karena itu, merayakan Hari Sumpah Pemuda dengan ide konten ini lebih berkesan dan mendalam.
“Dengan banyaknya rekan mahasiswa yang memberikan komen request penambahan baju daerah di next content, menjadikan semangat bagi kami tim creative content untuk membuat lebih banyak konten-konten terkait dengan kekayaan Negara Indonesia,” tutupnya.
Sementara itu, momentum tersebut diresapi juga oleh salah satu pemudi Indonesia yang berkuliah di Universitas Ciputra (UC) bernama Cahya Aprilia. Mahasiswi program Studi Ilmu Komunikasi tersebut menyatakan perayaan Sumpah Pemuda kali ini terasa berbeda.
“Saya merupakan perempuan asli Bali, kebetulan di hari spesialnya para pemuda Indonesia memakai baju adat Bali. Meski saya berbeda dengan teman yang lain dalam pilihan pemakaian baju adat, itu bukan masalah. Sebab, perbedaan menjadi tali penyambung kami agar mempererat persatuan berbangsa dan bernegara,” katanya saat ditemui Tugujatim.id, Jumat (28/10/2022).