MALANG, Tugujatim.id – Puluhan akademisi hingga masyarakat di Malang Raya lintas kampus menggelar aksi demo di Alun-Alun Tugu Kota Malang, Senin pagi (05/02/2024). Mereka menyerukan soal krisis etika dan keteladanan pemimpin.
Berbagai akademisi dan masyarakat sipil di Malang Raya turut andil dalam aksi tersebut. Salah satu dosen Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang Purnawan Dwikora Negara sebagai perwakilan juru bicara dalam aksi kali ini.
Dia mengatakan, hilangnya etika dari pemimpin bangsa yang dapat diteladani oleh masyarakat menjadi hal utama yang menjadi pembahasan. Sebab, dia mengatakan, banyak penurunan etika ini menjadi dasar penyalahgunaan kekuasaan.
Baca Juga: Rayakan Imlek 2024 Sederhana, Klenteng Eng An Kiong Malang Tiadakan Cap Go Meh: Begini Alasannya!
“Hukum yang baik itu yang berperilaku baik, kalau berbicara demokrasi itu tentang perilaku baik dan budi luhur,” tutur Purnawan.
Ketidaksesuaian dengan TAP MPR RI No VI/MPR/2001 tentang etika, membuat akademisi dan masyarakat geram. Ditambah lagi berdekatan dengan pemilu menjadi fondasi agar tidak ambruknya demokrasi hukum.
Menurut Purnawan, aksi demo soal krisis etika ini dilakukan atas masukan dari forum akademisi.
“Kenapa mimbar ini dilakukan menjelang pilpres, kok dosen baru begitu, tapi karena forum. Dosen itu ada forumnya, memberikan masukan-masukan akhirnya menggantungkan politisi atau oposisi yang seharusnya mengkritisi keras lembaga resminya DPR,” kata Purnawan.
Dia mengatakan, ini bukan lagi gimmick untuk eksistensi yang bisa mengambil perhatian masyarakat. Malah yang menjadi perhatian masyarakat itu amanat dan tidak menyimpangnya dari aturan etika. Karena pemimpin adalah keteladanan.
Mau tidak mau, dia mengatakan, akademisi bersuara menjelang pemilu untuk mencegah adanya penyimpangan krisis etika yang terus berlanjut dari pemerintah maupun pemimpin.
“Agar pemerintah berlegitimasi pada suara rakyat yang bermartabat bukan dibayar, diintimidasi, dan dipaksa,” sambung Purnawan.
Bagi masyarakat, untuk memberikan kesadaran bahwa penentuan pemimpin ada di tangan rakyat, pilihan rakyat yang terbaik. Bagaimana baiknya demokrasi sesuai dengan aturan dan berjalan kondusif. Sebab, pemimpin yang baik akan membawa keteladanan dan etika.
Writer: Sinta Ayudiya
Editor: Dwi Lindawati