MOJOKERTO, Tugujatim.id – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda area Gunung Arjuno-Welirang terpantau mulai terkendali.
Berdasarkan laporan periodik per Minggu (28/5/2023) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Mojokerto, sudah tidak tampak titik api. Meski demikian, masih dilakukan upaya pemadaman secara manual.
Karthutla yang terjadi sejak Kamis (25/5/2023) lalu melanda Blok Patok Wesi dan Blok Kebon Pakis yang masuk wilayah Prigen, Pasuruan serta Blok Lali Jiwo di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Pacet Mojokerto.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Djoko Supangkat mengatakan bahwa karhutla Arjuno-Welirang ini melanda tiga kawasan.
Kemudian, lewat laporan periodik per Minggu (28/5/2023) pula, sekitar 20 hektar lahan di wilayah Pasuruan terkena dampak karhutla. Namun, luasan terdampak karhutla di Kabupaten Mojokerto sendiri masih belum diketahui.
“Wilayah Kabupaten Mojokerto sendiri masih belum diketahui. Kalau untik wilayah Pasuruan sendiri kurang lebih 20 hektar,” kata Djoko, pada Minggu (28/5/2023).
Berbagai upaya telah dilakukan oleh tim BPBD Kabupaten Mojokerto yang berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tahura Raden Soerjo. Namun, medan yang curam dan terjal serta jauh sumber mata air membuat proses pemadaman berjalan lambat.
“Saat ini masih dilakukan upaya pemadaman secara manual, khususnya petugas berjaga di sekitar titik api yang berada di Blok Lali Jiwo kawasan Tahura Raden Soerjo,” imbuh Djoko.
Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahura Raden Soerjo, Ajat Sudrajat mengatakan bahwa api yang menyambar kawasan Arjuno-Welirang sudah terkendali serta sudah tidak tampak lagi titik api di lokasi.
“Berdasarkan pengendalian dan pantauan di lapangan per hari ini (Minggu) pukul 10 pagi tadi, api sudah bisa dikendalikan dan sudah tidak nampak titik api,” kata Ajat.
Ajat mengaku pihaknya masih melakukan pemetaan luas lahan Tahura Raden Soerjo yang terdampak karhutla. “Belum diketahui (luas yang terdampak), masih dipetakan,” pungkasnya.