JAKARTA, Tugujatim.id – Asisten Operasi Kepala Staf Komando Operasi Angkatan Udara (Asops Kaskoopsud) Kolonel Penerbang Radar Suharsono meninggal dunia seusai bersepeda bersama di Jakarta, Sabtu pagi (18/06/2022). Jenazah almarhum Radar diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta naik pesawat CN 235 dan tiba di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, pukul 18.05. Karangan bunga berdatangan di rumah duka di kawasan Jemursari, Surabaya, termasuk dari Tugu Media Group, yang membawahkan Tugumalang.id, Tugujatim.id, dan Tugubandung.id.
Informasi kronologis dari kalangan Ikatan Keluarga Alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) angkatan 1995 (Katga 95) menyebutkan mantan Komandan Pangkalan TNI-AU (Danlanud) I Gusti Ngurah Rai Bali itu meninggal pukul 10.05 WIB di Rumah Sakit (RS) Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Sebelumnya, sekira pukul 06.00 WIB, Radar mengikuti kegiatan sepeda bareng dengan rekan-rekan seangkatannya di AAU (Katga 95). Rute kegiatan tersebut bermula dari Koopsudnas, kemudian menuju Kompleks Dwikora-Protokol Halim-UKI-Jalan Raya Bogor-HEK hingga Mc Donald Tamini Square.
“Pada saat sampai di wilayah Cililitan, alm. mulai merasakan sesak pada dadanya dan tidak bisa melanjutkan kegiatan bersepeda,” demikian yang tertulis dalam kronologis tersebut.

Selanjutnya, sekira pukul 08.00 WIB, Radar naik mobil untuk mengikuti refreshment di Tamini Square. Di situlah ayah dua anak itu pingsan dan langsung dilarikan ke RS Haji.
Tim medis RS Haji sempat memberikan pertolongan pertama menggunakan alat picu jantung. Nafas Radar sempat terlihat normal, namun selang beberapa menit pernafasan mulai melemah. Radar akhirnya dinyatakan meninggal dunia pukul 10.05 WIB.
Komandan yang Humanis
Kolonel Radar Suharsono dikenal sebagai sosok perwira yang tegas dan punya sikap. Meski begitu, di balik karakternya yang keras dalam mengambil sikap, almarhum dikenal sebagai sosok tentara yang humanis.
Salah satu bukti tingginya sifat humanis Radar, sentuhan manusiawinya pada pasangan suami-istri (pasutri) penjual Lontong Sayur Gogot-Handayani. Ketika itu, Radar menjabat sebagai Danlanud I Gusti Ngurah Rai (Desember 2019-Januari 2021).
Orang nomor satu di Lanud I Gusti Ngurah Rai itu punya kepedulian terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor informal, seperti Gogot dan istrinya itu. Sehari-hari, pasutri tersebut berjualan lontong sayur pinggir jalan di sekitar Lanud.
Perkenalan Radar dengan Gogot bermula ketika lulusan AAU angkatan 1995 itu kerap sarapan lontong sayur Gogot-Handayani di tempat mereka mangkal. Bapak dua anak itu biasanya mampir bersama koleganya seusai kegiatan olahraga pagi.
Sentuhan pada Penjual Lontong Sayur
“Gogot itu sarjana ekonomi lulusan salah universitas terkemuka di Tanah Air. Dia termasuk korban Covid-19 yang kemudian bersama istrinya, Handayani, banting setir jualan lontong sayur. Ternyata lontong sayurnya enak sekali. Bicaranya juga enak sehingga komunikasi kami nyambung,” ujar Radar di sela-sela tasyakuran Hari Ulang Tahun ke-74 Polisi Militer TNI AU, Senin (02/11/2020) di Lanud I Gusti Ngurah Rai.
Potensi Gogot dan istrinya serta pelanggan, Radar kemudian memberikan sentuhan kecil berupa masukan-masukan mengenai sajian pelengkap guna memberikan nilai tambah. Selain rasanya tambah nikmat, pelanggan mendapatkan tambahan lauk dan komponen lainnya.
“Lontong sayur orisinil yang semula Rp13 ribu per porsi, dengan sentuhan bahan tambahan itu, harganya menjadi Rp20 ribu. Alhamdulillah laku dan pelanggan pun puas,” kata Radar.
Tidak hanya untuk konsumsi pribadi, Radar pun turut mempromosikan lontong sayur Gogot-Handayani kepada para koleganya. Dia juga kerap mengundang mereka “mangkal” di Lanud I Gusti Ngurah Rai ketika ada acara di sana.
Ibarat pepatah Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan amal kebajikan. Kebaikan dan keteladanan Radar dikenang banyak orang.
“Keluarga Besar Katga 95 berduka cita yang mendalam .. selamat jalan saudaraku.. usai sudah tunaikan janji bakti utk ibu pertiwi,” demikian teks yang mengiringi video pendek berdurasi 30 detik tentang almarhum Radar. (*)
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim