SURABAYA, Tugujatim.id – Entah di mana hati nuraninya, seorang ayah di Surabaya tega aniaya anak kandung yang kondisinya disabilitas selama delapan tahun lamanya.
JD, kini usianya menginjak 11 tahun. Dia menerima perilaku kasar dari ayahnya DN (36) sejak usianya masih tiga tahun. Bekas luka di sekujur tubuhnya membuatnya sakit tak hanya fisik tapi juga mental.
Beruntungnya, penganiayaan yang dilakukan ayahnya tersebut kini terhenti sejak dilaporkan dan ditangani oleh Poltestabes Surabaya.
Ibu korban, CK mengatakan kondisi anaknya yang disabilitas berkebutuhan khusus kerap tantrum menjadi salah satu pemicu mengapa suaminya tak sabar dan terus-terusan melakukan penganiayaan.
“Anak saya kadang marah-marah tanpa sebab seperti tantrum. Papanya tipe nggak bisa mengendalikan emosi. Jadi gampang terpancing,” katanya.
Tamparan demi tamparan yang melayang ke tubuh korban dari tangan sang ayah membuatnya memiliki luka yang membekas. “Ditampar, ada bekasnya,” imbuh CK.
Sebagai seorang ibu, dia mengaku telah menasehati suaminya agar tak menganiaya buah hatinya yang berkebutuhan khusus sehingga perlu perlakuan istimewa.
“Saya sudah nasehati, kalau anak ini nggak bisa dididik dengan cara seperti itu. Dia nggak paham, mau dipukul sampai mati juga nggak ngerti,” jelasnya.
Tak tahan melihat perlakuan suaminya ke anaknya selama delapan tahun lamanya, CK lantas melaporkan tindakan kekerasan ini ke Polrestabes Surabaya pada 10 Juni 2024.
Kini, DN telah diamankan dan ditahan di Mapolrestabes Surabaya sejak Sabtu (28/9/2024) kemarin. “Sudah ditangani,” terang CK dengan sedikit napas lega.
Dia berharap, peristiwa yang terjadi di keluarga kecilnya agar menjadi contoh bagi masyarakat lain agar tak mengalami perlakuan serupa.
“Ini jadi pembelajaran. Untuk orangtua lainnya yang punya anak berkebutuhan khusus supaya nggak mendidik dengan cara seperti itu,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Darmadi Sasongko