JEMBER, Tugujatim.id – Indonesia menjadi salah satu negara yang sedang menghadapi permasalahan kompleks dan mendesak terkait produksi dan pengolahan sampah. Pertubuhan populasi yang pesat, hingga urbanisasi masif, menjadi latar belakang produksi sampah melimpah. Sedangkan pengelolaan sampah masih kurang mendapat perhatian, khususnya dari segi infrastruktur yang tidak mampu menampung produksi sampah.
Dilansir Tugujatim.id dari United Nation Environment Programme (UNEP), setidaknya Indonesia menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah, yang beberapa dari limbah tersebut berakhir di laut. Tidak hanya itu sekitar 10 miliar kantong plastik atau setara dengan 85.000 ton, berakhir dibuang di lingkungan setempat, setiap tahunnya.
Sampah plastik yang tidak dikelolah dengan baik, akan berdampak pada pencemaran sungai, laut, dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, sampah yang telah mencemari lingkungan, dapat mengancam ekosistem, hingga penyebab timbulnya berbagai macam bencana.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden No. 97/2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (Jaktranas) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, dan Keputusan Presiden No. 83/2018 tentang Pengelolaan Sampah Laut (Rencana Aksi Terhadap Sampah Plastik Laut 2017-2025).
Dari keputusan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI), merumuskan Aksi Strategis Nasional Pengurangan Sampah Plastik untuk Indonesia. Pemerintah Indonesia dan Institute for Global Environmental Strategies (IGES), berkolaborasi dengan UNEP dan Sustainable Waste Indonesia, dalam bidang lingkungan hidup.
Segala upaya telah dilakukan untuk penanganan sampah plastik, khususnya yang dilakukan oleh pemerintah. Lalu, bagaimana peran kita dalam mendukung upaya penanganan sampah plastik tersebut? Kita atau masyarakat Indonesia memiliki peran sentral dalam hal ini. Bagaimana pun juga, sampah yang ada saat ini, tidak lain merupakan hasil dari apa yang kita lakukan selama ini.
Setidaknya, kita dapat mengolah sampah yang dihasilkan di rumah sendiri, untuk melakukan gerakan melindungi lingkungan dari bahaya sampah. Selain itu, pengolahan sampah yang tepat, akan memberikan dampak positif bagi berbagai hal, mulai dari sisi kesehatan, hingga secara berkelanjutan.
Berikut ini beberapa cara yang dapat kalian lakukan dalam mengelola sampah secara mandiri di rumah. Pengelolaan sampah secara mandiri, merupakan langkah baik, serta berkontribusi terhadap penanggulangan sampah yang berkelanjutan.
Memilih dan Memilah Jenis Sampah
Sebagai unit kecil dari lingkungan bermasyarakat, kesadaran setiap keluarga dalam memproduksi maupun mengolah sampah menjadi hal yang sangat penting. Pengelolaan sampah dapat dimulai dari memilih dan memilah jenis sampah di rumah, dalam beberapa kategori, seperti sampah organik (sisa makanan, daun kering, dan lainnya), sampah non-organik (plastik, logam, kerta, dan lainnya), serta sampah berbahaya (lampu pijar bekas, baterai, dan lainnya). Pemilahan sampah tersebut dapat berguna untuk melakukan proses selanjutnya.
Pengolahan Sampah Organik
Pengolahan selanjutnya, khususnya pada sampah organik, dapat dibuat menjadi kompos. Pada prosesnya, sisa-sisa makanan yang dikumpulkan dan diolah sedemikian rupa, dapat menjadi kompos yang berguna untuk menyuburkan tanaman.
Cukup siapkan tempat sederhana di belakang rumah atau memanfaatkan komposter dalam ruangan, jika lahan yang dimiliki terbatas. Selain itu, dalam proses pengolahan sampah organik sangatlah mudah dan praktis. Kalian cukup dengan mencampurkan sampah-sampah organik dan memasukkan ke dalam tempat, selebihnya, kalian dapat menunggu sampah-sampah berubah menjadi pupuk.
Pengolahan Sampah Non-Organik
Simpan sampah non-organik seperti plastik, kertas, dan logam untuk didaur ulang menjadi beberapa jenis kerajinan, yang dapat berguna untuk penyimpanan, hiasan, hingga barang-barang lainnya. Sebelumnya, kalian wajib dan pastikan untuk memisahkan, serta membersihkan bahan-bahan yang dapat didaur ulang, sebelum memasukkannya ke dalam wadah daur ulang.
Selain itu, dengan memilah sampah non-organik, jika memang tidak ingin didaur ulang sendiri, kalian bisa membawa ke organisasi atau lembaga yang memiliki pelayanan dalam mengelolah sampah-sampah tersebut.
Pengurangan Sampah
Hindari penggunaan produk sekali pakai sebisa mungkin, untuk menghindari produksi sampah yang sebenarnya masih dapat dikontrol sebelumnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan botol air minum dan wadah makanan yang dapat digunakan secara berulang, serta bawa tas belanja sendiri saat berbelanja, untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Edukasi Keluarga
Tentunya, dapat upaya mengurangi produksi dan pengolahan sampah sederhana di lingkup keluarga, semua anggota keluarga harus paham terkait esensi dari apa yang dilakukan. Dengan mengajak seluruh anggota keluarga untuk terlibat dalam pengelolaan sampah di rumah, akan membantu meringankan pekerjaan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya memisahkan sampah, komposisi sampah yang tepat, dan cara pengelolaan sampah yang benar, untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan secara berkelanjutan.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah tersebut, kalian dapat mengelola sampah secara mandiri, bahkan dapat mengontrol produksi sampah yang akan dihasilkan di rumah. Tentunya, dalam proses tersebut, akan lebih efektif mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, serta berkontribusi pada upaya pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.
Reporter: Diki Febrianto
Editor: Darmadi Sasongko